Kepemimpinan Jenderal Besar TNI (Purn) Abdul Harus Nasution Dalam Memimpin TNI

by -95 Views
Kepemimpinan Jenderal Besar TNI (Purn) Abdul Harus Nasution Dalam Memimpin TNI

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Pertemuan pertama saya dengan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution terjadi saat saya masih menjadi taruna di AKABRI, di Magelang. Beliau sering datang ke Magelang untuk memberikan ceramah, dan saya mulai mengenal beliau melalui keluarga Brigadir Jenderal TNI dr. H. Sajiman, Kepala RST Magelang. Dari situlah saya mulai mengenal perjuangan Pak Nas sebagai salah satu pendiri TNI, sebagai Panglima Komando Jawa di bawah Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Banyak kebijakan dan pemikiran beliau yang telah berhasil memengaruhi TNI sampai sekarang, seperti pembentukan Korps Baret Merah. Saya merasa beruntung bisa berdialog langsung dengan tokoh angkatan ’45, tokoh kunci dalam perang kemerdekaan kita. Saya merasa menjadi murid dari seorang pelaku sejarah, yang menguasai sejarah, bahasa, dan berbagai hal yang sangat mengasyikkan.

Dari sosok Pak Nas, saya belajar bahwa seorang jenderal harus menguasai profesinya, bersih, jujur, bersahaja, dan tidak pernah korupsi. Beliau juga terus berkarya, menulis buku yang berguna untuk generasi muda. Selama karier saya, saya tetap merawat hubungan baik dengan Beliau, meskipun pada waktu itu beliau termasuk anggota Kelompok Petisi 50 yang diperlakukan tidak adil.

Saya tetap menghormati beliau, meskipun dituduh tidak loyal pada Presiden Soeharto karena memelihara kontak dengan kelompok oposisi. Pada saat itu, saya berpegang pada prinsip bahwa kita harus tetap hormati siapa pun yang berjasa kepada tentara, bangsa, dan negara. Saya juga terharu saat beliau sakit, dan menjadi salah satu orang yang beliau tanya. Saya sempat membesuk beliau ketika sakit, namun saat beliau sakit lagi, saya sedang berada di luar negeri, dan saat saya kembali ke tanah air, beliau telah wafat. Saya sangat kehilangan sosok guru, panglima, dan pemimpin yang pantas diteladani.