Jakarta – Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mendorong program untuk mendidik 10.000 dokter sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan ratusan ribu dokter di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Prabowo dalam debat kelima di JCC Senayan, Jakarta, pada hari Minggu (4/2). Menurut Prabowo, pemerintah perlu segera mengambil langkah darurat untuk menangani masalah kesehatan masyarakat.
“Menurut saya, masalahnya sudah cukup jelas, kita kekurangan 140.000 dokter,” ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan bahwa program pendidikan dokter dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti mengirim mereka untuk belajar atau mendorong para ahli untuk mengajar calon dokter. Prabowo juga mengusulkan penambahan fakultas kedokteran di Indonesia.
“Saya juga setuju untuk mengundang profesor-profesor untuk mengajar di sini. Saya mengusulkan agar dari 92 fakultas kedokteran, kita tingkatkan menjadi 300 fakultas kedokteran,” tutur Prabowo.
Terkait dengan masalah di lapangan, Prabowo memberikan contoh nyata yang terjadi di Atambua, Nusa Tenggara Timur. Di sana, hanya terdapat 1 dokter yang harus melayani beberapa kabupaten, padahal seharusnya terdapat belasan dokter.
“Di Atambua, ada 1 rumah sakit yang seharusnya memiliki 16 dokter, namun dokternya hanya 1 orang. Dia merasa kewalahan karena harus melayani 3 kabupaten,” jelas Prabowo.
Selain memenuhi kebutuhan dokter, Prabowo juga akan mendukung infrastruktur dengan membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
“Di bidang kesehatan, kita akan membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, serta puskesmas modern di setiap desa di seluruh Indonesia,” kata Prabowo. (SENOPATI)