Pria Muslim Berusia 40 Tahun Mempunyai Kekayaan Rp 7.000 Triliun

by -104 Views
Pria Muslim Berusia 40 Tahun Mempunyai Kekayaan Rp 7.000 Triliun

Sejarah dunia pernah mencatat ada manusia terkaya sepanjang sejarah yang punya harta melebihi Jeff Bezos, Elon Musk, Bill Gates dan sebagainya. Dialah Mansa Musa, seorang Muslim, raja, dan punya harta Rp 7 ribu triliun.

Mansa Musa lahir sekitar tahun 1280 Masehi di kekuasaan Kerajaan Mali. Dia berasal dari trah penguasa dan karena ini pula dia bisa jadi penguasa Mali di tahun 1312, atau saat berusia 32 tahun.

Sebagaimana dipaparkan National Geographic, Ketika menjadi raja, Musa praktis mengendalikan semua hal yang dikuasai Mali, termasuk soal sumber daya alam. Saat itu, Mali punya sumber daya paling diperhitungkan di dunia, yakni emas. Daerah kekuasaan Mali di Afrika Barat punya banyak tambang emas produktif yang mendatangkan cuan.

Selain itu, Mali juga bergantung pada eksploitasi rempah-rempah, perdagangan gading gajah, dan tambak garam. Semua itu adalah mesin penambang uang paling optimal di masanya yang jelas membuat dompet Musa tambah tebal. Memang tak diketahui pasti seberapa banyak harta kekayaannya, tetapi catatan-catatan sejarah bisa menunjukkan seberapa kaya dirinya.

Salah satu catatan sejarah termasyhur ialah ihwal kepergiannya ke Mekkah. Sebagai Muslim yang taat, Musa juga melakukan ibadah Haji pada tahun 1324 atau saat usia 44 tahun. Dia pergi bersama rombongan luar biasa jumbo. BBC mencatat ada 60.000 pria, 12.000 budak dan 80 ekor unta yang ikut serta. Dalam rombongan itu pula, semua orang mengenakan pakaian sutra berlapis emas dan masing-masing membawa emas batangan.

Sepanjang perjalanan 4.345 km dari Afrika Barat hingga Mekkah, emas-emas batangan itu dibagikan gratis kepada penduduk lokal atau ke seseorang yang kebetulan melihat rombongan. Konon, sikap Musa seperti ini membuat ekonomi lokal di wilayah yang dilaluinya menjadi tidak stabil. Bahkan, menyebabkan inflasi massal selama 10 tahun setelah Musa pergi.

Tak hanya itu sesampainya di Tanah Suci, Musa juga membagikan emas tersebut kepada jamaah haji. Menurut sejarawan, dikutip dari The age of Mansa Musa of Mali (1972) alasan Musa melakukan itu bukan hanya sebatas sedekah, tetapi juga untuk menunjukkan seberapa kaya kerajaannya. Maklum, saat itu setiap kerajaan memang punya karakteristik invasif yang ingin terus melakukan ekspansi wilayah.

Sekembalinya dari Mekkah, Musa banyak melakukan perbaikan-perbaikan untuk kemajuan kerajaan. Dia banyak membangun masjid, sekolah, perpustakaan, dan pusat-pusat budaya lainnya. Semua pekerja dalam berbagai proyek itu diberikan batangan emas hingga puluhan kilogram.

Berdasarkan catatan sejarah ini, banyak orang masa kini memperkirakan seberapa banyak kekayaan Musa. Saat itu memang tak ada sistem pencatatan keuangan, sehingga tak ada yang tahu pasti kekayaannya. Salah satu yang membuat spekulasi adalah

Ada yang menyebut hartanya mencapai US$400 miliar hingga US$500 miliar (sekitar Rp6.236 triliun – Rp7.795 triliun). Ada pula yang menyebut harta kekayaannya tak bisa digambarkan saking banyaknya mengingat besarnya kepemilikan tanah dan emas.