Pada awal abad ke-17, Batavia (sekarang Jakarta) dihebohkan oleh perselisihan dan perebutan harta antara Cornelia van Nijenroode dan Johan Bitter. Cornelia adalah seorang janda yang memiliki harta yang melimpah, sedangkan Bitter adalah suaminya yang melakukan kekerasan dan pemerasan terhadap harta Cornelia setelah menikah.
Cornelia, yang merupakan bagian dari keluarga pejabat VOC, mewarisi harta melimpah dari ayahnya, Cornelis van Nijenroode, yang merupakan Kepala Cabang VOC di Hirado, Jepang. Setelah pindah ke Batavia, Cornelia menikah dengan Pieter Cnoll pada tahun 1652. Kehidupan Cornelia menjadi sangat nyaman setelah menikah dengan seorang pria Belanda yang mapan dan memiliki jabatan yang tinggi di Batavia.
Namun, setelah suaminya meninggal pada tahun 1672, Cornelia menjadi janda terkaya di Batavia. Banyak pria yang mendekatinya untuk memanfaatkan kekayaannya, termasuk John Bitter, seorang duda beranak lima yang tidak kaya. Bitter menggunakan berbagai cara untuk memikat Cornelia, dan akhirnya mereka menikah pada tahun 1676.
Namun, pernikahan itu ternyata hanya upaya untuk mengambil harta Cornelia, seperti klaim Bitter terhadap seluruh harta, berlian, dan properti Cornelia yang berasal dari suaminya sebelumnya. Bitter bahkan melakukan kekerasan terhadap Cornelia ketika dia mencoba membuat sertifikat harta atas namanya sendiri.
Cornelia akhirnya terpaksa mengajukan gugatan cerai, namun pengadilan menolak tuntutannya dan meminta mereka untuk menjalin hubungan kembali serta berbagi harta. Setelah beberapa usaha hukum yang gagal, Cornelia meninggal dan seluruh harta miliknya akhirnya jatuh ke tangan Bitter.