RI Melaju ke Semifinal, Pemain Bola Berharap Impian Menjadi Miliuner Terwujud

by -41 Views
RI Melaju ke Semifinal, Pemain Bola Berharap Impian Menjadi Miliuner Terwujud

Jakarta, CNBC Indonesia – Percakapan sepakbola semakin menyala setelah Timnas Indonesia berhasil mencatat rekor baru dengan mencapai babak semifinal turnamen Piala Asia U-23 2024. Di bawah arahan Shin Tae Yong, Indonesia membuat Korea Selatan menyerah melalui adu penalti 11-10. Kemenangan ini menandakan masa depan cerah bagi sepakbola Indonesia. Para pemain saat ini adalah pemain muda yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan sepakbola Tanah Air di masa depan. Potensi ini juga dapat meningkatkan kekayaan pribadi mereka melalui peningkatan nilai pasar, gaji, bonus, dan iklan.

Banyak contoh pesepakbola yang menjadi miliarder, namun semua itu tidak didapatkan dengan cepat. Diperlukan keterampilan dan waktu yang cukup lama. Salah satu contoh terkenal adalah Cristiano Ronaldo. Bergabung dengan klub terkaya di dunia telah meningkatkan pendapatan Ronaldo dari tahun ke tahun. Selain gaji dan bonus dari tim, dia juga menghasilkan uang dari iklan beberapa merek terkemuka. Forbes memperkirakan kekayaannya sebesar US$ 136 juta atau Rp 2 triliun. Tidak heran jika Ronaldo sering membeli mobil mewah.

Ronaldo memiliki lebih dari lima mobil mewah di garasi rumahnya, antara lain: Bugatti Chiron, Bentley Continental GTC, Audi R8, Rolls Royce Phantom, dan Ferrari LaFerrari dengan harga sekitar 2 juta poundsterling atau Rp 38 miliar. Pesepakbola Brasil, Neymar, juga memiliki kebiasaan yang sama dalam membeli mobil mewah. Bagi mereka, membeli mobil mewah adalah cara untuk menikmati hasil kerja keras di lapangan.

Menurut CEO JBR Capital, Darren Selig, kebiasaan pesepakbola membeli mobil mewah bukan hanya simbol kejayaan dan kekayaan, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap upaya keras mereka di lapangan. Menjadi seorang atlet bisa membuat seseorang menjadi miliarder, terutama jika sudah terkenal dan memiliki daya tarik yang tinggi bagi merek-merek ternama. Namun, semua ini bersifat fana karena hanya terjadi selama masa produktif atlet tersebut. Ketika usianya menua dan tidak lagi produktif, kejayaan dan kekayaan tersebut juga akan berakhir.

Banyak kasus pesepakbola yang awalnya sukses namun berakhir tragis setelah pensiun. Oleh karena itu, penting bagi atlet untuk mempersiapkan masa depan mereka setelah pensiun agar tidak mengalami kesulitan.