Kehadiran seorang mentor sangat penting untuk pengembangan diri di masa sekarang dan masa depan. Biasanya, seorang mentor akan memberikan pesan dan pelajaran kepada muridnya agar tidak salah arah.
Salah satu kisah tentang peran penting seorang mentor terjadi dalam perjalanan hidup bos Nvidia, Jensen Huang. Pada awalnya, Huang membutuhkan bimbingan, bukan hanya dari para eksekutif perusahaan atau pakar teknologi, tetapi juga dari seorang tukang kebun.
Nasihat yang diberikan oleh tukang kebun tersebutlah yang membuatnya berhasil menjadi orang sukses dengan kekayaan mencapai Rp1.700 triliun. Bagaimana kisahnya?
Ketika Huang mulai membangun bisnisnya, dia mencari mentor. Dia belajar banyak dari para senior, termasuk dari seorang tukang kebun asal Jepang.
Dia bertemu dengan tukang kebun tersebut saat berkunjung ke Jepang ketika masih muda. Saat itu, Huang heran dengan aktivitas pria tersebut.
Di tengah cuaca panas yang membuat kulit melekit, pria tersebut sibuk merawat taman. Dia mengambil daun kering dengan menggunakan penjepit bambu.
Bagi Huang yang belum berpengalaman, hal itu membingungkan. Oleh karena itu, dia mendekati pria tersebut dan bertanya tentang kegiatannya.
“Saya sedang membersihkan lumut mati. Saya sedang merawat kebun saya,” kata tukang kebun tersebut, seperti yang dikutip dari CNBC Make It.
Huang tidak puas dengan jawabannya. Dia bertanya mengapa pria tersebut melakukan hal itu, padahal kebunnya begitu luas.
“Ini adalah kebun saya sendiri. Saya merawatnya selama 25 tahun. Saya memiliki banyak waktu,” jawab tukang kebun tersebut.
Mendengar jawaban itu, Huang terpesona. Meskipun singkat, dia belajar banyak dari tukang kebun tersebut, seperti tentang niat, prioritas, dan waktu.
Dari tukang kebun tersebut, Huang belajar untuk berdedikasi pada pekerjaan yang digeluti. Jika seseorang sudah memulainya, maka mereka akan tidak merasa beban dan bisa meluangkan lebih banyak waktu.
“Itu benar-benar mengajari saya sesuatu. Tukang kebun ini telah mendedikasikan dirinya pada keahliannya dan melakukan pekerjaan hidupnya. Dan ketika Anda melakukan itu, Anda punya banyak waktu,” kata Huang.
Akhirnya, kata-kata tukang kebun tersebut diaplikasikan oleh Huang sendiri. Ketika memulai Nvidia pada tahun 1990-an, dia yakin bahwa industri chip semikonduktor akan sukses di masa depan.
Berkat kepercayaan tersebut, dia bekerja keras untuk membuat industri tersebut tumbuh. Dari niat itu, dia memprioritaskan pekerjaan yang berkorelasi dengan waktu.
Dia bekerja lebih dari 9 jam setiap hari untuk menyelesaikan prioritasnya dalam membangun ekosistem bisnis Nvidia. Akhirnya, usahanya yang tak kenal lelah membuahkan hasil.
Kombinasi niat, passion, dan waktu yang diajarkan oleh tukang kebun membuat Huang berhasil membuat Nvidia menjadi raja dunia dan kekayaannya meningkat hingga Rp1.700 triliun.
“Prioritaskan hidup Anda. Ada begitu banyak hal yang terjadi, ada banyak hal untuk dilakukan, tetapi prioritaskan hidup Anda. Anda akan memiliki waktu,” kata Huang.