Bangun Tidur Selalu Gelisah, Manusia Takut Harta Raib dengan Nilai Rp1.700

by -78 Views
Bangun Tidur Selalu Gelisah, Manusia Takut Harta Raib dengan Nilai Rp1.700

Jensen Huang, Presiden dan CEO Nvidia Corporation, memberikan pidato saat pameran Computex 2024 di Taipei, Taiwan, pada Minggu, 2 Juni 2024.

Jakarta, CNBC Indonesia – Memiliki uang berlimpah dari bisnis yang cukup besar ternyata tidak membuat bos Nvidia, Jensen Huang, merasa tenang. Orang kaya senilai Rp1.700 triliun itu justru mengaku bangun tidur selalu gelisah, alih-alih bahagia.

Mengapa demikian? Huang bercerita selama memimpin Nvidia dari tahun 1990-an, perasaan gelisah selalu muncul setiap kali bangun tidur. Hal ini terjadi karena dia takut bangkrut. Tentu saja, jika bangkrut, segala hal yang dimilikinya akan hilang.

Perasaan tersebut bisa dimaklumi karena sejarah kehidupan Huang selalu diiringi oleh kebangkrutan dalam setiap langkah bisnisnya. Saat memulai bisnisnya di dekade 1990-an, dia hampir bangkrut.

Saat itu, dia hampir kehilangan uang triliunan rupiah saat gagal menghitung perhitungan bisnis. Pengalaman traumatis dalam kebangkrutan itu terus menghantuinya karena Nvidia memiliki banyak pesaing dari industri perusahaan semikonduktor.

“Saat membangun perusahaan, saya kesulitan. Apalagi pernah mengalami kebangkrutan beberapa kali, perasaan itu tidak bisa hilang,” katanya.

Meskipun begitu, ketakutan Huang dibarengi dengan kerja keras untuk mempertahankan perusahaannya. Tentu saja jika bisnisnya bangkrut, maka semua yang dimilikinya akan lenyap. Tak heran jika dia seperti superhero yang baru saja menyelamatkan orang setelah pulang kerja.

“Ketika pulang ke rumah, saya memberitahu istri bahwa telah menyelamatkan perusahaan hari ini,” ujar Huang.

Di usia yang tidak muda lagi, Huang dikenal sebagai pengusaha yang bekerja keras meski sudah berada di puncak karirnya. Dia tidak berniat menyerahkan kekuasaan kepada orang lain dan mengaku bekerja selama 14 jam sehari.

Setiap harinya, dia pergi ke kantor pukul 6 pagi dan pulang jam 8 malam, termasuk di hari libur. Dia mengatakan bahwa untuk mencapai cita-cita besar diperlukan perjuangan dan penderitaan yang tidak sedikit. Tujuannya adalah agar orang lain bisa menghargai apa yang telah dilakukannya selama ini.

“Saya mencoba menghabiskan waktu sebanyak mungkin pada hal-hal yang saya yakin akan berdampak jangka panjang pada perusahaan kami,” kata miliarder AS itu kepada CNBC Make It.

Namun, bayangan kebangkrutan membuatnya selalu berpikir berlebihan tentang pekerjaan, bahkan saat sedang liburan atau melakukan aktivitas lain. Huang mengatakan bahwa pikirannya tetap tertinggal di kantor. Saat menonton film di bioskop, dia malah memikirkan pekerjaan.

“Pada akhirnya, upaya tanpa lelah Huang setidaknya masih membuahkan hasil. Sampai saat ini, Nvidia menjadi juara di industri semikonduktor. Dengan valuasi mencapai US$1,9 triliun, Nvidia sukses masuk ke dalam lima perusahaan terbesar di dunia.” (mfa)

Sumber: CNBC Indonesia