Pada tanggal 6 Agustus 1945, pesawat B-29 Enola Gay milik militer Amerika Serikat menjatuhkan bom atom sebesar 15 kiloton di Hiroshima, Jepang. Bom tersebut meledak dengan dahsyat, menghasilkan kilatan cahaya dan awan cendawan yang tinggi ke langit. Sebanyak 90 ribu hingga 120 ribu orang tewas dalam serangan tersebut, dan 90% bangunan kota hancur.
Beberapa warga Indonesia yang berada di Hiroshima saat itu, seperti Sjarif Adil Sagala, Hasan Rahaya, dan Arifin Bey, berhasil selamat dari ledakan tersebut. Mereka mengalami luka-luka dan terpapar radiasi, namun berhasil bertahan hidup dan pulih dari cedera.
Setelah pulang ke Indonesia, para penyintas tersebut mengejar karier masing-masing. Sjarif Adil Sagala mendirikan Supermi, produsen mie instan pertama di Indonesia. Hasan Rahaya menjadi pengusaha pelayaran dan kargo, serta anggota DPR era Orde Baru. Omar Barack menjadi pengusaha kayu dan baja, dan keluarganya memiliki hubungan dengan politisi dan musisi ternama.
Meskipun mengalami tragedi mengerikan, para penyintas ini berhasil bangkit dan mencapai kesuksesan dalam karier mereka di Indonesia.
