Pangeran Sunda Kaya Raya Menolak Lamaran Seorang Perempuan Cantik Demi Alasan Ini

by -14 Views
Pangeran Sunda Kaya Raya Menolak Lamaran Seorang Perempuan Cantik Demi Alasan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak orang percaya bahwa jika seorang pria memiliki status pangeran, maka akan mudah menemukan jodoh. Pasalnya, pangeran diidolakan oleh wanita karena kaya, tampan, dan bisa menjamin kehidupan jika menjalin hubungan dengannya.

Meskipun demikian, hubungan percintaan antara pangeran dan seorang wanita tidak selalu mulus. Sejarah Indonesia pernah mencatat keberadaan seorang pangeran yang kaya, namun menolak untuk menikah dan mengabaikan lamaran wanita.

Bagaimana ceritanya?

Pangeran tersebut bernama Bujangga Manik yang berasal dari Kerajaan Sunda Pakuan dan hidup sekitar tahun 1490-an. Sejarawan Herald van der Linde dalam “Majapahit: Intigue, Betrayal and War in Indonesia’s Greatest Empire” (2024) menceritakan bahwa Bujangga Manik tumbuh di Istana Raja di Gunung Salak dengan penuh kemewahan.

Ketika dewasa, Bujangga Manik menjadi daya tarik bagi wanita, namun dia bersikap dingin. Cerita tentang seorang wanita cantik yang datang menggoda dan ingin menikahi pangeran tersebut juga tercatat.

Dukungan ibu kepada Bujangga Manik agar menikah tidak lepas dari keinginan agar Kerajaan Sunda Pakuan tetap eksis saat terjadi peralihan kekuasaan. Namun, lamaran wanita cantik ini ditolak secara tegas oleh Bujangga Manik, yang konsisten menolak menikah demi meniti jalan spiritual dalam agama Hindu.

Dengan keputusan bersejarah, Bujangga Manik memutuskan untuk keluar dari Istana dan meninggalkan keluarganya. Dia pergi jalan kaki ribuan kilometer untuk menjalani kehidupan sederhana dan menjadi petapa agama Hindu.

Selama perjalanannya, dia mengunjungi Jawa Tengah, Bali, dan kembali ke Jawa Barat. Beberapa tahun sebelumnya, Bujangga Manik juga pernah melarikan diri dari Istana karena merasa kemewahan istana sia-sia sementara rakyat masih miskin. Ia akhirnya meninggal di kaki Gunung Patuha.

Pada akhirnya, Bujangga Manik dianggap aneh dan gila oleh banyak orang, namun dia tetap menyuarakan keinginannya untuk hidup sederhana dan menjalani jalan spiritual sebagai petapa agama Hindu.

(mfa)