Sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa, telah lama dikenal sebagai pusat seni ukir kayu yang kaya. Warisan ini tidak hanya dipandang sebagai karya seni tradisional, tetapi juga sebagai furnitur yang diakui dan diminati di pasar global. Dalam beberapa dekade terakhir, Jepara telah berkembang pesat dan menghasilkan mebel yang dipasarkan di berbagai belahan dunia. Salah satu perusahaan yang berhasil membawa furnitur asli Indonesia mendunia adalah Rumma, sebuah perusahaan furniture yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
“Kami ingin memperkenalkan desain Indonesia ke pasar internasional, memadukan warisan seni Jepara dengan gaya kontemporer. Setiap karya yang kami hasilkan adalah kombinasi antara tradisi dan inovasi,” kata Siyana Tabita, pemilik sekaligus direktur kreatif Rumma.
Pada Mei 2024, Rumma meluncurkan koleksi pertamanya di ICFF (International Contemporary Furniture Fair) di New York. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga fungsional, sesuai dengan kebutuhan pasar modern. Menggunakan material berkualitas tinggi seperti kayu jati dan mahoni, furnitur yang diciptakan tidak hanya elegan tetapi juga tahan lama. Desain kontemporer yang dipadukan dengan esensi warisan seni ukir Jepara menjadikannya unik dan bernilai tinggi.
“Kami bangga bisa menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi, membawa keindahan desain Indonesia ke rumah-rumah di seluruh dunia,” tutup Siyana. Keberhasilan mereka di New York adalah bukti bahwa keindahan dan keahlian tradisional dapat tetap hidup dan berkembang, bahkan di tengah modernitas. Rumma berencana untuk terus berkarya dan mengembangkan warisan ukir Jepara, menempatkan Indonesia di panggung desain dunia.
