Benarkah Sejarah Istilah Pedagang Kaki Lima Berasal dari Jumlah Roda?

by -1186 Views
Benarkah Sejarah Istilah Pedagang Kaki Lima Berasal dari Jumlah Roda?

Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah pedagang yang mudah ditemukan di Indonesia. Mereka biasanya berdagang di emperan toko, tepi jalan, bahkan di atas trotoar.

Konon, banyak orang yang salah paham mengenai asal usul istilah PKL. Banyak yang mengira bahwa istilah PKL berasal dari jumlah dua kaki pedagang ditambah dengan tiga roda pada gerobak.

Namun, ternyata istilah ‘Pedagang Kaki Lima’ bukan berasal dari orang Indonesia, melainkan dari kesalahpahaman dalam penyampaian kebijakan antara pemerintah kolonial dan warga.

Awal mula istilah tersebut berasal dari masa kepemimpinan Thomas Stanford Raffles di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Singapura, sekitar tahun 1810-an.

Raffles mengeluarkan kebijakan yang meminta para pemilik gedung menyediakan trotoar atau tempat orang berjalan kaki. Lebarnya lima kaki atau five foot way. Raffles percaya lebar lima kaki atau 1,5 meter bisa membantu warga agar tidak terkena sinar matahari dan hujan saat berjalan.

Namun, penyampaian kebijakan Raffles ini tidak dipahami dengan baik oleh orang Indonesia dan Singapura yang didominasi oleh imigran berbahasa Melayu. Dalam bahasa Melayu, banyak orang mengartikan bahasa asing berdasarkan konsep diterangkan-menerangkan.

Sehingga, ketika bahasa ‘five foot’ diterjemahkan, orang Indonesia mengartikannya sebagai ‘kaki lima’. Dan pada akhirnya, lahan yang diminta oleh Raffles untuk trotoar sudah dipenuhi oleh para pedagang, bukan sebagai tempat lalu-lalang orang.

Dari sinilah muncul istilah pedagang kaki lima, yaitu para pedagang yang berada di wilayah ‘kaki lima’. Istilah ini kemudian menjadi lazim untuk menyebut para pedagang yang berjualan di tepi jalan atau di atas trotoar.

Hingga saat ini, keberadaan PKL masih eksis dan menjadi sebutan untuk pedagang yang berdagang di pinggir jalan.