Pada bulan Juni 1974, Mohammad Hatta, seorang ayah yang selalu memperhatikan kabar terbaru dari anaknya yang sedang kuliah di Australia, merasakan kejutan yang berbeda dari biasanya. Keheranan ini muncul ketika Hatta mengetahui bahwa ada restoran Padang di Sydney dan anaknya menikmatinya dengan senang. Hal ini membuat Hatta terkejut karena pada awalnya ia mengira Restoran Padang hanya ada di Indonesia.
Penduduk suku Minangkabau dikenal sebagai para perantau yang membawa budaya, termasuk masakan, ke berbagai daerah. Hal ini mengakibatkan banyaknya restoran Padang yang didirikan di seluruh dunia oleh para perantau Minang.
Sejarah restoran Padang di luar Sumatera Barat tidak dapat dipastikan dengan jelas, namun bukti-bukti dari masa kolonial menunjukkan adanya restoran Padang di Batavia (kini Jakarta) pada tahun 1930-an. Berbagai iklan dan artikel mengenai restoran Padang sudah mulai muncul di harian pada saat itu.
Pada tahun 1958, peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) memicu migrasi besar-besaran penduduk Minang ke luar Sumatera Barat. Hal ini membuat jumlah orang Minang meningkat di berbagai daerah, termasuk Jakarta. Orang Minang yang tersebar di berbagai daerah kemudian memanfaatkan keahlian memasak mereka untuk membuka restoran, termasuk restoran Padang.
Pada tahun 1970-an, berkembanglah restoran Padang di berbagai daerah dengan beberapa nama yang kini sangat terkenal seperti Pagi Sore, Sederhana, dan Garuda. Hingga saat ini, jumlah restoran Padang di luar Sumatera Barat tidak dapat dihitung jumlahnya, menunjukkan bahwa restoran Padang telah tersebar luas dan menjadi salah satu warisan kuliner Indonesia yang populer.