“Ini Mal Pertama di RI: Barang Tak Boleh Dijual Mahal!”

by -31 Views
“Ini Mal Pertama di RI: Barang Tak Boleh Dijual Mahal!”

Di bulan Desember, masyarakat sering kali memenuhi pusat perbelanjaan untuk merayakan liburan, Hari Natal, dan tahun baru bersama keluarga. Namun, sedikit yang tahu tentang sejarah dan keunikan dari mal pertama di Indonesia, yaitu Sarinah. Mal ini didirikan atas ambisi Presiden Soekarno dalam membangun proyek mercusuar di dekade 1960-an. Meskipun pada saat itu kondisi ekonomi sedang tidak stabil, Soekarno tetap memulai proyek konstruksi untuk memberikan solusi atas kesulitan rakyat dalam hal sandang dan pangan.

Sarinah tidak hanya menjadi tempat promosi bagi produk dalam negeri, tetapi juga menjadi stabilisator harga dengan menjual barang-barang produksi dalam negeri dengan harga terjangkau. Soekarno secara langsung memantau pembangunan Sarinah yang kemudian dibuka secara resmi pada 17 Agustus 1966. Mal ini mencatat rekor sebagai mall pertama di Asia Tenggara yang memiliki ruangan berpendingin udara dan eskalator pertama.

Meskipun pada awalnya Sarinah berhasil menjadi etalase produk Indonesia dengan harga yang terjangkau, namun dengan pergantian kekuasaan presiden, orientasi ekonomi Indonesia berubah dan Sarinah pun mengikuti arah tersebut. Meskipun demikian, Sarinah tetap menjadi tonggak sejarah dalam perkembangan pusat perbelanjaan di Indonesia. Setelah Sarinah, mal-mal lain bermunculan di Jakarta dan saat ini terdapat 96 mal di Jakarta. Namun, cita-cita Soekarno untuk menjadikan mal sebagai sentra barang murah mungkin sulit terwujud dalam kondisi saat ini.