Potensi pengembangan angkutan barang melalui jalur kereta api (KA) di Semarang masih sangat besar, menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono. Pemerintah memiliki target untuk mengangkut sekitar satu juta teus setiap tahun melalui KA barang, namun saat ini volume pengangkutan logistik hanya mencapai 300 ribu teus. Hal ini merupakan sepertiga dari target pada 2015 saat pembangunan jalur “double track” Jakarta-Surabaya dilakukan.
Bambang Haryo Soekartono menyatakan bahwa pemerintah harus mendorong pengalihan sebagian angkutan logistik dari jalan raya ke angkutan KA untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalur jalan. Faktor-faktor seperti ketersediaan angkutan dan tarif menjadi kendala dalam mencapai target pengembangan angkutan KA barang tersebut.
Dia menekankan pentingnya keselamatan dalam angkutan KA dengan merealisasikan anggaran keselamatan yang saat ini masih tersisa 25 persen dari rencana anggaran. Bambang menegaskan bahwa keselamatan publik memiliki nilai yang tak terhingga dan pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk hal ini.
Kepala PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 4, Daniel Johannes Hutabarat, mendukung peningkatan volume angkutan penumpang dan barang melalui kereta api. Dia menyoroti potensi besar KAI dalam menyediakan solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Volume angkutan barang menggunakan KA di wilayah Daop 4 Semarang juga telah meningkat 6 persen hingga bulan September 2024, mencapai 187.216 ton dibandingkan tahun sebelumnya.