Sejak zaman dahulu kala, masyarakat Indonesia telah menggunakan kereta api sebagai moda transportasi untuk mudik. Dengan kehadiran kereta api, kebiasaan mudik dengan delman atau transportasi hewan lainnya menjadi mulai tergantikan. Bahkan hingga saat ini, kereta api tetap menjadi pilihan favorit warga Indonesia untuk mudik. PT Kereta Api Indonesia mencatat bahwa lebih dari 2 juta pemudik telah menggunakan kereta api selama arus mudik Lebaran tahun 2025. Salah satu alasan utama mengapa kereta api sering dipilih adalah karena memiliki jalur sendiri yang tidak terkena macet, sehingga perjalanan menjadi lebih cepat dan lancar.
Sejarah kereta api di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari gagasan J.H.R Van der Wijk, seorang tentara Belanda pada tahun 1840-an. Dia mengusulkan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk membangun jalur kereta api pertama di Pulau Jawa yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dengan Surabaya. Tujuan pendirian jalur kereta api tersebut awalnya lebih untuk kepentingan militer guna mempercepat perpindahan tentara dan perlengkapan militer. Konsep serupa juga diajukan oleh para pengusaha perkebunan di Jawa Tengah pada zaman tersebut untuk mempercepat pengiriman hasil kebun mereka melalui jalur kereta api.
Dalam perkembangannya, izin untuk mengembangkan kereta api akhirnya diberikan pada tahun 1852, yang kemudian membawa lahirnya Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Perusahaan ini mengembangkan jalur kereta api yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta dan Batavia-Bogor. Pada tahun 1864, jalur kereta api pertama di Jawa resmi diresmikan dan mulai beroperasi, membawa dampak positif dalam memudahkan pengangkutan hasil perkebunan dan pergerakan militer.
Dengan berjalannya waktu, keberadaan kereta api juga mendorong pertumbuhan wilayah di sekitarnya dan menumbuhkan ekonomi desa-desa. Selain untuk mengangkut barang, kereta api pun mulai menjadi moda transportasi yang mengangkut penumpang. Kecepatan dan keberlanjutan perjalanan kereta api membuatnya tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia hingga saat ini, terutama pada momen-momen penting seperti musim mudik Lebaran. Semangat dan kepraktisan menggunakan kereta api dalam perjalanan telah terbukti berlangsung dari masa ke masa.