Setiap hari selama belasan tahun, Sayat (72) hidup tak jauh-jauh dari masjid di Magelang. Sebagai seorang marbot masjid, tugasnya tidak ringan. Dia harus menjaga kebersihan rumah Allah, menyapu halaman masjid, membersihkan sajadah, dan mengecek air agar jamaah bisa ibadah dengan nyaman. Meskipun demikian, Sayat juga mengayuh becak di sekitar rumah untuk mendapat penghasilan demi menyambung hidupnya.
Dahulu, Sayat adalah seorang tentara yang pernah berperang melawan musuh di Magelang dan pensiun dengan gelar Sersan Satu. Namun, selama puluhan tahun, kehidupan Sayat tidak kunjung berubah. Dia selalu mencoba cara-cara untuk merubah nasibnya, termasuk dengan membeli kupon undian Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB). Pada tahun 1990, keajaiban terjadi ketika Sayat menang undian SDSB senilai Rp1 miliar.
Uang tersebut sangat besar untuk ukuran tahun 1990, dan Sayat memutuskan untuk membeli rumah, menyumbangkan sebagian ke para pedagang, dan merenovasi masjid yang dia kelola. Kisah Sayat yang menjadi miliarder tiba-tiba ini hanya terjadi di era kekuasaan Presiden Soeharto di mana SDSB dilegalisasi pemerintah sebagai bentuk judi yang diizinkan. Tetapi, sekarang, segala bentuk perjudian sudah dilarang oleh pemerintah. Sayat adalah salah satu contoh perjalanan hidup yang menakjubkan di tengah lika-liku kehidupan sebagai marbot masjid yang meraih keberuntungan melalui undian.
