Michael Rockefeller, seorang antropolog muda dari keluarga terkaya, membuktikan minatnya dalam mempelajari kehidupan suku-suku terpencil di Papua. Awalnya bergabung dalam sebuah ekspedisi untuk meneliti Suku Dani, dia kemudian kembali untuk mengunjungi Suku Asmat di daerah yang lebih terpencil. Namun, petaka datang saat perjalanan mereka terbalik akibat badai ketika mereka berlayar di Sungai Betsj yang penuh dengan tantangan. Meskipun tim berusaha bertahan dan mencari bantuan, Michael Rockefeller tidak pernah ditemukan setelah ia memilih untuk berenang ke daratan dengan jerigen kosong yang terikat di pinggangnya.
Upaya pencarian dilakukan oleh keluarga Rockefeller dan tim gabungan pemerintah AS dan Belanda, namun hasilnya nihil. Banyak teori bermunculan tentang nasib Michael, mulai dari tewas oleh suku lokal hingga dimakan oleh buaya, namun tak ada bukti konklusif yang mendukung teori-teori ini. Sampai saat ini, keberadaan Michael Rockefeller tetap menjadi misteri yang menyelimutinya, meninggalkan pertanyaan tanpa jawaban.
