China telah mencuri perhatian dunia dalam beberapa dekade terakhir dengan prestasinya yang luar biasa dalam industrialisasi, inovasi teknologi, dan pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat. Namun, kesuksesan ini bukanlah semata-mata karena kepiawaian Presiden Xi Jinping, melainkan juga berkat program reformasi ekonomi yang dicanangkan oleh Deng Xiaoping pada tahun 1979. Deng Xiaoping berhasil mengubah arah ekonomi China dari sistem sosialis yang diperkenalkan oleh Mao Zedong pada 1949. Sejarah mencatat bahwa era Mao Zedong gagal total dalam melakukan transformasi ekonomi China karena tidak memperhatikan pasar bebas. Hal ini membuat ekonomi China terpuruk dan rakyatnya menderita akibat kekurangan pangan dan hukuman mati yang berlebihan.
Deng Xiaoping, seorang politisi Partai Komunis China, mulai mencermati kesalahan pemikiran ekonomi Mao Zedong selama masa pemerintahan Mao. Salah satu kesalahan utama adalah keengganan untuk mengadopsi pasar bebas dalam ekonomi China. Deng Xiaoping memiliki visi untuk meliberalisasi ekonomi China tanpa meninggalkan prinsip sosialis-komunis yang menjadi identitas negara tersebut. Pada tahun 1979, Deng mulai menerapkan kebijakan liberalisasi dengan memberikan kebebasan kepada petani untuk memilih komoditas pertanian tanpa campur tangan pemerintah.
Selain memberikan kebebasan kepada petani, Deng Xiaoping juga membuka pintu investasi asing dan mendirikan Kawasan Ekonomi Khusus di Shenzen dan beberapa daerah lainnya. Kawasan ekonomi ini dijadikan sebagai tempat investasi bagi para pengusaha untuk menjalankan bisnis tanpa hambatan. Dengan adanya investasi asing yang merangsang pertumbuhan industri, angka pengangguran di China mulai menurun. Negara ini dengan cepat mengejar kemajuan dari negara-negara lain dengan mengadopsi inovasi teknologi dan model bisnis yang sudah teruji. Transformasi ekonomi ala Deng Xiaoping memberikan dampak positif yang signifikan, meroketkan pertumbuhan ekonomi hingga 9,6-10% per tahun pada periode 1981-1983.
Keberhasilan Deng Xiaoping dalam mengubah arah ekonomi China seolah-olah mengecewakan cita-cita komunisme Mao Zedong. Namun, Deng Xiaoping bersikeras bahwa kebijakan ekonominya adalah sosialisme khas China yang dinamis dan tetap mengikuti perkembangan global. Visi ini menjadi pedoman bagi para penerus Deng Xiaoping, seperti Jiang Zemin, Hu Jintao, dan Xi Jinping. China berhasil memetik buah manis dari transisi ekonominya yang sukses, membawa negara ini menjadi kekuatan ekonomi global yang tak bisa dianggap remeh.
