Menyambut baik rencana pemerintah untuk mencetak 3 juta lahan sawah, anggota Dewan Pakar DPP Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menegaskan bahwa prioritas utama seharusnya adalah memaksimalkan pengelolaan lahan pertanian yang sudah ada. Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 70 juta hektar lahan tanam, termasuk 10,2 juta hektar lahan sawah untuk beras. Dalam satu hektar sawah, seharusnya bisa menghasilkan 8 ton gabah setiap panen, yang dapat memenuhi kebutuhan beras nasional. Bahkan, dengan penerapan teknologi penyimpanan beras seperti Teknologi Cocoon, beras dapat bertahan hingga 5 tahun.
Namun, untuk mencapai hasil produksi yang optimal, dibutuhkan pendampingan yang baik terhadap dunia pertanian. Hal ini termasuk aspek pengairan yang cukup, bibit unggul, pupuk sesuai kebutuhan, obat-obatan, serta permodalan yang memadai. Bambang Haryo juga menekankan pentingnya pendampingan dalam penggunaan pupuk agar lahan pertanian tetap subur. Dengan demikian, petani hanya perlu fokus pada penanaman sehingga ongkos produksi dapat diturunkan dan keuntungan meningkat.
Lebih lanjut, Bambang Haryo memperingatkan akan pentingnya fokus pada tata kelola pangan dari produksi pertanian hingga penyaluran kepada konsumen. Dengan sumber daya yang cukup, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara penghasil beras terbesar nomor 2 di dunia. Oleh karena itu, keberlanjutan dalam pengelolaan lahan pertanian dan ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah.