Kelompok Wanita Tani Sri Mandiri: Dukungan BRI untuk Kemandirian

by -26 Views

Hayanah, perempuan yang inspiratif dari desa kecil di kaki Gunung Ciremai, memiliki kisah perjuangan yang luar biasa. Meskipun bukan seorang pebisnis kaya atau tokoh besar, kegigihannya telah mengubah banyak nyawa di sekitarnya. Saat menghadapi krisis ekonomi pada tahun 1998, Hayanah kembali ke kampung halamannya di Kuningan, Jawa Barat, dan menemukan cahaya harapan dalam ubi jalar.

Pada tahun 2000, dia mulai mengubah hidupnya dan orang lain dengan mendirikan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Mandiri di Desa Sembawa. Dengan tekad dan semangat untuk mendayakan perempuan di desa, KWT Sri Mandiri mulai berkembang pesat. Awalnya hanya 20 anggota, kelompok ini tumbuh menjadi lebih dari 100 anggota yang aktif dan produktif, menghasilkan berbagai produk olahan dari ubi jalar.

Melalui upaya pemasaran yang keras, KWT Sri Mandiri berhasil menjalin kemitraan dengan ritel modern dan menjangkau lebih dari 1.400 gerai minimarket di wilayah Cirebon hingga Brebes. Bahkan, mereka mulai merambah pasar internasional dengan produk mereka yang dikirim ke Malaysia dan Korea. Meskipun pandemi menghentikan pengiriman ke Bali, fokus mereka kini adalah memperkuat pemasaran di wilayah Jabodetabek dan Cirebon.

Selain memberikan dampak ekonomi yang signifikan, KWT Sri Mandiri juga membawa perubahan sosial yang positif. Perempuan di desa yang dulunya hanya mengurus rumah kini memiliki penghasilan sendiri dan masa depan yang lebih cerah. Dukungan dari BRI, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan peralatan usaha, telah membantu Hayanah dan KWT Sri Mandiri mengembangkan usaha mereka lebih jauh.

Hayanah mendorong semua perempuan untuk berani memulai usaha mereka sendiri, tanpa rasa takut atau minder. Dia percaya bahwa pikiran positif dan tekad yang kuat akan membawa kesuksesan, karena rezeki akan selalu mengalir bagi mereka yang berusaha. BRI, melalui program “Klasterkuhidupku”, senantiasa siap mendampingi dan memberdayakan UMKM, sehingga dapat menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Source link