Pada tanggal 20 Mei setiap tahun, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) sebagai hari yang menandai semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kesatuan bangsa. Sejarah ini mencerminkan perjuangan, perdebatan, dan cita-cita besar yang membentuk identitas Indonesia modern.
Awalnya, kebangkitan bangsa lahir dari aspirasi para intelektual Indonesia melalui organisasi seperti Boedi Utomo dan Sarekat Islam. Tanggal 20 Mei secara khusus berkaitan dengan Boedi Utomo, sebuah organisasi yang didirikan pada awal abad ke-20 untuk menyatukan kesadaran bangsa Indonesia di tengah penindasan kolonial Belanda.
Peristiwa sejarah penting ini memicu pergerakan nasional yang terorganisir di Indonesia. Boedi Utomo didirikan oleh Dr. Soetomo dan pelajar STOVIA dengan tujuan utama meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Organisasi ini menjadi inspirasi bagi organisasi pergerakan lain seperti Sarekat Islam dan Muhammadiyah.
Presiden Soekarno kemudian menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional untuk menguatkan semangat persatuan dan nasionalisme dalam menghadapi ancaman kolonialisme. Sejak 16 Desember 1959, Hari Kebangkitan Nasional resmi diperingati setiap tahun sebagai momen penting dalam mengenang perjuangan dan semangat kebangkitan nasional.
Harkitnas bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga mengajak kita untuk mempertahankan semangat gotong royong, persatuan, dan nasionalisme dalam menghadapi tantangan zaman modern. Kehadiran Hari Kebangkitan Nasional juga mengingatkan kita bahwa kebangkitan bangsa dimulai dari kesadaran dan persatuan para anak bangsa Indonesia.