Indonesia saat ini mengalami krisis kelapa parut yang disebabkan oleh keputusan para petani untuk mengekspor kelapa bulat ke luar negeri, terutama China. Hal ini disebabkan oleh harga jual yang lebih tinggi di luar negeri. Akibatnya, pasokan kelapa di pasar domestik menurun drastis. Kelapa Indonesia telah lama menjadi komoditas unggulan, terbukti dengan minat bangsa Eropa terhadap kelapa asal Nusantara sejak era kolonial.
Suatu penelitian menyebutkan bahwa kelapa berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan membutuhkan kondisi iklim tropis untuk tumbuh subur. Orang Eropa, setelah menemukan kelapa pada era kolonial, membawanya ke daerah tropis lain untuk dibudidayakan. Kelapa dianggap sebagai “pohon surga” karena setiap bagian tanaman kelapa memiliki manfaat yang besar untuk manusia.
Pada masa itu, kelapa Indonesia dianggap sebagai yang paling berkualitas di dunia. Varian kelapa dari Indonesia disukai bangsa Eropa karena dianggap memiliki banyak khasiat dan manfaat bagi manusia. Salah satu kelebihan kelapa Indonesia adalah bagian akarnya, yang sangat bermanfaat untuk mengatasi demam dan diare. Kelapa jenis tertentu yang hanya ada di Indonesia, seperti kelapa ijo, digunakan oleh orang Eropa untuk keperluan tertentu seperti menghilangkan kutu, rambut hitam lebat, dan obat tradisional.
Minyak kelapa juga menjadi sorotan bagi orang Eropa, mereka menggunakan minyak kelapa untuk merawat rambut dan mengobati beberapa penyakit. Kelapa Indonesia menjadi incaran orang Eropa pada masa silam karena khasiat dan manfaatnya. Saat ini, kelapa Indonesia masih menjadi komoditas unggulan, namun adanya permintaan tinggi dari China membuat pasokan di pasar domestik menurun.