Pemimpin Iran Dikudeta oleh CIA: Analisis Kerusuhan Terbaru

by -16 Views

Pada tahun 1951, Mohammad Mossadegh dilantik sebagai Perdana Menteri Iran dengan ide nasionalisasi tambang minyak sebagai landasan kepemimpinannya. Saat itu, produksi minyak di Iran dikendalikan oleh Inggris sejak abad ke-19, yang membuat masyarakat Iran tidak mendapatkan keuntungan apapun darinya. Mossadegh menganggap besarnya pengaruh Inggris dalam tambang minyak sangat membahayakan karena keuntungannya tidak mengalir ke masyarakat, membuat sistem politik Iran rentan terhadap intervensi Inggris. Dengan gagasan nasionalisasi, Mossadegh berhasil meraih dukungan masyarakat dan pada 20 Maret 1951, UU Nasionalisasi disahkan.

Meskipun Inggris dan Mohammad Reza Pahlavi marah atas kebijakan nasionalisasi Mossadegh, ia tetap bersikukuh dalam keputusannya, sehingga negosiasi buntu dan Inggris memberlakukan sanksi ekonomi. Pada titik ini, CIA turun tangan dan menggulingkan Mossadegh dengan merencanakan kerusuhan dan memantik amarah rakyat melalui dana sebesar US$ 1 juta. Mossadegh, yang awalnya dianggap pahlawan di Iran, kemudian dijatuhkan dari kekuasaannya dalam kerusuhan di Teheran pada Agustus 1953.

Setelah kejatuhan Mossadegh, PM Iran baru yang dilantik memungkinkan Inggris untuk kembali menambang minyak, menggagalkan upaya nasionalisasi Mossadegh demi kepentingan masyarakat. Akhirnya, Mossadegh wafat sebagai tahanan rumah pada 5 Maret 1967, yang kemudian dianggap sebagai pengkhianat oleh pemerintah Iran. Nama baiknya baru diperbaiki setelah Republik Islam Iran terbentuk pada 1979.

Source link