Peningkatan Produksi Pangan Indonesia yang Historis Berkat Reformasi Prabowo

by -18 Views

Pada Konferensi Ekonomi Internasional St. Petersburg tahun 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan peningkatan produksi pangan negara yang rekor, hasil dari reformasi regulasi yang diterapkan dalam pemerintahannya. Dalam pidato di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025, Prabowo menyatakan bahwa produksi beras dan jagung naik sekitar 50 persen sejak tujuh bulan pemerintahannya, pencapaian terbesar dalam sejarah Indonesia. Prabowo juga menekankan pergeseran kebijakan yang fokus pada deregulasi dan penegakan anti-korupsi di sektor pertanian dan pangan sebagai kunci kenaikan tersebut.

Penyederhanaan birokrasi, penghapusan regulasi yang menghambat, dan tindakan keras dalam memberantas korupsi telah menghasilkan kenaikan produksi yang signifikan. Cadangan beras nasional Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, 4,4 juta ton, menjadi dasar bagi upaya swasembada pangan dan menjadi pengekspor bersih beras dan jagung dalam empat tahun ke depan. Keamanan pangan adalah salah satu dari empat prioritas strategis pemerintahan Prabowo, bersama dengan kemandirian energi, reformasi pendidikan, dan percepatan industrialisasi.

Prabowo juga menekankan pendekatannya yang seimbang dalam urusan ekonomi, menjalin kerjasama dengan kapitalisme sambil tetap melindungi yang rentan. Prestasi di bidang pertanian diperkirakan akan memberikan posisi lebih kuat kepada Indonesia di forum internasional seperti BRICS dan Bank Pembangunan Baru. Dengan hasil reformasi yang mulai terlihat, Indonesia menunjukkan niatnya untuk tidak hanya mengamankan kemakmuran dalam negeri tetapi juga berperan sebagai pemain kunci dalam tatanan ekonomi global.

Source link