Kasus kontroversial antara Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, dan siswa yang terlibat dalam insiden pemukulan akhirnya berakhir damai dengan permintaan maaf dari kedua belah pihak. Peristiwa ini menuai komentar dari eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara, Muhammad Said Didu, yang mengungkapkan keraguan atas permintaan maaf Dini kepada muridnya sebagai bentuk penegakan disiplin yang terlalu berlebihan. Meskipun sempat menuai kontroversi, mediasi yang dilakukan oleh Gubernur Banten, Andra Soni, pada Rabu (15/10/2025) berhasil membawa kedua belah pihak untuk bertemu dan saling meminta maaf dengan penuh keikhlasan. Meskipun orang tua siswa awalnya membawa masalah ini ke jalur hukum karena tidak puas dengan perlakuan terhadap anaknya, akhirnya Dini mendapat dukungan karena dianggap tindakannya tidak sesuai dengan kesalahan yang dilakukan siswa. Dengan langkah damai yang diambil oleh Gubernur Andra dalam mempertemukan kedua belah pihak, insiden ini berakhir dengan permintaan maaf yang tulus. Dalam pertemuan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, siswa dan gurunya saling memaafkan satu sama lain dengan harapan agar hati bisa bersih dan lapang. Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk mengambil hikmah dan pelajaran, dengan Dini berharap agar Indra, siswa yang terlibat, bisa legowo dan meraih kesuksesan di masa depan. Semoga dengan kejadian ini, semua pihak bisa belajar tentang pentingnya keikhlasan dan damai dalam menyelesaikan konflik.
Said Didi & Kasus Kepsek Tampar Siswa Perokok: Permintaan Maaf Mengejutkan
