Setelah Kekalahan Berkali-kali di Pilpres, Prabowo Subianto Muncul Sebagai ‘Man of The Moment’ untuk Demokrasi menurut Pengamat

by -108 Views
Setelah Kekalahan Berkali-kali di Pilpres, Prabowo Subianto Muncul Sebagai ‘Man of The Moment’ untuk Demokrasi menurut Pengamat

Jakarta – Pengamat politik Igor Dirgantara menilai kemenangan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pilpres 2024 adalah bukti bahwa proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik melalui pemilu.

Menurut Igor, kemenangan Prabowo yang sebelumnya pernah kalah dalam dua pertarungan pilpres pada tahun 2014 dan 2019 menunjukkan ketekunan dan konsistensi dalam berjuang melalui jalur demokrasi dengan ikut serta dalam pemilu kembali pada 2024.

“Impian Prabowo akhirnya terwujud dalam pemilu 2024. Meskipun melelahkan, namun hasilnya manis melalui proses konstitusional. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo kini menjadi sosok yang dipilih secara demokratis oleh rakyat sebagai Presiden 2024-2029,” ungkap Igor kepada wartawan di Jakarta pada Rabu (13/3).

Igor juga menyoroti pernyataan Prabowo setelah kemenangannya dalam pilpres 2024 yang menegaskan bahwa proses demokrasi di Indonesia memang melelahkan dan membutuhkan biaya besar, namun hal ini harus terus ditingkatkan kualitasnya.

“Prabowo menyadari bahwa demokrasi di Indonesia mengharuskan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan kepemimpinan yang kuat dan tegas setelah kepemimpinan Jokowi untuk mengembalikan demokrasi ke tangan rakyat, bukan ke tangan pemodal atau pemilik modal,” kata Igor.

Igor tidak khawatir dengan kepemimpinan Prabowo-Gibran di masa mendatang karena Prabowo sendiri memahami pentingnya check and balances sebagai tokoh nasional yang telah lama berada di luar pemerintahan.

“Ini menjadi faktor penting mengapa Prabowo akan mendengarkan kritik dan menghargai oposisi ketika menjadi pemimpin baru Indonesia,” lanjutnya.

Igor memprediksi bahwa demokrasi di Indonesia akan lebih baik di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran karena keduanya telah melewati proses demokrasi yang tidak instan dan hanya bergantung pada popularitas semata.

“Prabowo merupakan contoh bagus bagaimana membangun partai politik dari nol, bukan hanya sekadar menjadi anggota, petugas partai, atau karyawan partai. Prabowo mengerti bahwa pilar terpenting dalam demokrasi adalah partai politik,” tambahnya. (SENOPATI)

Sumber: https://prabowosubianto.com/prabowo-subianto-unggul-usai-kalah-berkali-kali-di-pilpres-pengamat-man-of-the-moment-untuk-demokrasi/

Source link