Hidup Lainey Morse mirip dengan peribahasa “sudah jatuh tertimpa tangga”. Dia mengalami serangkaian masalah dalam waktu yang sama. Awalnya, dia didiagnosis menderita penyakit auto imun yang membuatnya sakit. Selain itu, dia juga harus berpisah dengan suaminya.
Karena itu, dia merasa sangat depresi. Dia harus hidup sendiri melawan penyakit yang mematikan. Saat dalam kondisi ini, wanita asal Oregon, AS, memilih menghabiskan waktu bersama hewan peliharaannya. Bukan kucing atau anjing, tetapi kambing.
“Aku sangat depresi. Aku mencoba keluar setiap hari dan menghabiskan waktu dengan kambing-kambingku. Aku punya waktu khusus bersama kambing dan merasa lebih baik, lalu aku mencoba mengundang teman lain,” kata Lainey seperti dilaporkan oleh CNBC Internasional.
Lainey membeli kambing-kambing itu beberapa tahun sebelumnya. Pada awalnya hanya ada 2 ekor, tetapi secara perlahan mereka mulai bertambah. Semua ini mampu mengalihkan pikiran dan perasaan sedih yang sangat dalam bagi Lainey.
Saat berada dalam masa-masa sulit ini, teman Lainey yang merupakan seorang instruktur yoga datang. Temannya ingin mengajak Lainey melakukan yoga untuk membuat tubuhnya lebih sehat, menghilangkan stres, dan menciptakan rasa bahagia. Keduanya kemudian melakukan yoga di kandang kambing.
Tentunya mereka juga mengambil foto dan membagikannya melalui media sosial. Tidak disangka, dalam beberapa menit unggahan tersebut menjadi viral. Banyak orang penasaran tentang kegiatan yoga yang unik di kandang kambing tersebut. Banyak netizen yang menghubungi Lainey untuk mencoba kelas yoga kambing.
Lainey kaget dan bingung. Dia hanya melakukan yoga secara pribadi dan tidak membuka kelas apa pun. Namun, karena minat yang begitu besar, dia punya ide bisnis yang menarik.
Pada tahun 2016, dia memulai bisnis yoga di kandang kambingnya. Kegiatan ini dilakukan melalui perusahaannya sendiri, Original Goat Yoga. Bisnis ini terus berkembang dengan memanfaatkan Facebook sebagai alat promosi.
Tidak lama kemudian, Lainey mengaku memiliki ribuan orang yang mendaftar untuk kelas yoga di peternakan kambingnya. “Saya memiliki lebih dari 2.300 daftar tunggu dan menyadari bahwa saya tidak dapat menampung 400 orang di peternakan untuk yoga. Saya kewalahan dan harus belajar mengaturnya,” tambah Lainey.
Bisnis yang terus berkembang membuat Lainey keluar dari pekerjaannya sebagai pemasaran pada November 2017. Selama mengembangkan bisnisnya, Lainey menghadapi berbagai tantangan. Dia banyak dikritik oleh aktivis hewan yang menganggapnya memanfaatkan binatang untuk mendapatkan keuntungan.
Akibatnya, dia mengubah nama bisnisnya untuk menghindari kesalahpahaman. Dia juga berupaya untuk memuliakan kambing dengan memperindah kandang dan memberi mereka gizi terbaik.
Meskipun demikian, Lainey merasa tidak rugi. Dia sekarang memiliki pelanggan tidak hanya dari Oregon, tetapi juga Jepang dan Australia. Setiap hari, dia membatasi maksimal 30 orang untuk kelas yoga kambing. Pelanggan dikenakan biaya sebesar US$35 atau sekitar Rp486 ribu untuk setiap sesi yoga.
Kambing-kambing tersebut tidak hanya berada di sekitar peserta yoga, tetapi mereka bahkan melompat di atas mereka dan ‘berciuman’ dengan peserta yoga. Kehadiran anak kambing dalam kelas yoga diyakini dapat membuat orang menjadi lebih bahagia dan sehat.
Bisnis ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga mendatangkan keuntungan bagi Lainey. Sejak bisnis ini berjalan, dalam satu tahun Lainey mampu menghasilkan pendapatan sebesar US$160 ribu atau sekitar Rp2,2 miliar. Saat ini, omzet bisnisnya sudah berkali-kali lipat, membuatnya menjadi miliarder dadakan.