Mengapa Orang Miskin Lebih Memilih Membeli Rokok Daripada Beras?

by -168 Views
Mengapa Orang Miskin Lebih Memilih Membeli Rokok Daripada Beras?

Salah satu fakta yang menarik adalah tentang pembelian rokok oleh masyarakat miskin. Mereka, yang sulit mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari, lebih memilih untuk membeli rokok daripada makanan bergizi.

Fakta ini didukung oleh temuan Badan Pusat Statistik. Dalam laporan BPS per Maret 2023, rokok menjadi salah satu penyumbang terbesar pada garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun pedesaan.

Lalu, apa alasan di balik keputusan pembelian rokok oleh masyarakat miskin?

Perlu diketahui bahwa masalah seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain, seperti Amerika Serikat. Pada tahun 2008, perusahaan konsultan Gallup Poll melakukan survei terhadap 75.000 perokok di AS. Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan pendapatan kurang dari US$ 24.000 setahun lebih banyak merokok daripada orang dengan pendapatan lebih dari US$ 90.000 setahun.

Professor Standford University, Keith Humphreys, menulis kepada Washington Post beberapa penyebabnya. Menurutnya, salah satu masalah utamanya adalah lingkungan. Orang kaya perokok memiliki peluang lebih besar untuk mendapat dukungan lingkungan dalam berhenti merokok. Sebaliknya, hal ini tidak terjadi di kelompok kelas bawah.

Keith juga mengaitkan masalah ini dengan depresi. Merokok memberikan efek dopamin pada tubuh manusia sehingga membuat orang merasa lebih bahagia, tenang, dan senang. Hal ini dimanfaatkan oleh orang-orang kelas bawah sebagai cara untuk mendapatkan kebahagiaan.

Selain itu, kebiasaan ini juga dapat dilihat dari sisi psikologi. Morgan Housel dalam bukunya “The Psychology of Money” (2020) mengungkapkan bahwa masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah lebih banyak mengalokasikan pengeluaran untuk membeli rokok. Menurutnya, hal ini terjadi karena mereka tidak mampu membeli hal-hal yang dimiliki orang kaya, sehingga satu-satunya cara untuk mendapatkan kemewahan adalah dengan membeli rokok.