Diskusi Bambang Haryo dengan Rois Syuriah NU Sidoarjo: Inilah yang Dilakukannya

by -168 Views
Diskusi Bambang Haryo dengan Rois Syuriah NU Sidoarjo: Inilah yang Dilakukannya

Moment kebersamaan Bambang Haryo bersama tokoh NU Sidoarjo di Lombok NTB (Sumber: Instagram/bambangharyos)

Surabaya – Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono terlihat jalan bersama dua tokoh Nahdlatul Ulama Sidoarjo.

Anggota DPR-RI periode 2014-2019 yang kini kembali mencalonkan diri sebagai Caleg Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) dari Partai Gerindra ini, tampaknya sedang mengobrol santai dengan tokoh sesepuh Sidoarjo, yakni Ahmad Rofiq Syirodj selaku Rois Syuriah PCNU periode 2018-2023 Sidoarjo dan KH. Gus Maimun Sirodj.

Moment kebersamaan itu terlihat melalui akun Instagram resmi Bambang Haryo. Ia menulis bahwa bersama dua tokoh NU Sidoarjo tersebut, sedang melihat langsung tempat persiapan putaran ke-16 ajang balap motor dunia MotoGP 2023 di Mandalika Internasional Circuit.

“Dari atas puncak Bukit Seger, Sirkuit Mandalika Lombok, tempat peristirahatan yang dikhususkan bagi tokoh publik kami berdiskusi sambil menyaksikan langsung secara utuh area Sirkuit Mandalika dan yang lebih memiliki daya tarik lagi yaitu dengan adanya pemandangan laut yang sangat indah, bisa melihat Pantai Tanjung Aan yang dipenuhi hamparan pasir putih dan birunya air laut” Demikian BHS, dikutip akun pribadinya, Selasa (10/10).

Sidoarjo merupakan Wilayah yang menjadi basis besar Nahdlatul Ulama dan menjadi komoditas politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sidoarjo menjadi daya tarik, karena Cikal bakal berdirinya NU oleh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syansuri berawal dari Sidoarjo.

Ketiga tokoh besar itu memperdalam ilmu agama di pesantren Siwalanpanji, Buduran Sidoarjo. Selain ketiga tokoh itu, sejumlah ulama lainnya juga pernah mengenyam ilmu pengetahuan agama di tanah Sidoarjo. Antara lain, KH As’ad Syamsul Arifin, KH Alwi Abdul Aziz, KH Wahid Hasyim, KH Cholil, dan KH Nasir (Bangkalan).

KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Ridwan Abdullah selaku pencipta lambang Nahdlatul Ulama juga pernah nyantri di dalamnya. Selain itu, ada pula KH Umar (Jember), KH Usman Al Ishaqi, dan KH Abdul Majid (Bata-bata, Pamekasan).