Merek Donat yang Awalnya Dikira Produk Barat Ternyata Asli Indonesia

by -526 Views
Merek Donat yang Awalnya Dikira Produk Barat Ternyata Asli Indonesia

J.Co, Donat Lokal yang Jadi Bicara di Dunia Perdonatan Internasional

Jakarta, CNBC Indonesia – Ketika masyarakat perkotaan di Indonesia berbicara tentang donat, maka nama J.Co pasti akan langsung terlintas di benak mereka. J.Co dianggap sebagai merek eksklusif dari segi harga dan rasa. Hal ini membuat banyak orang mengasumsikan bahwa J.Co berasal dari luar negeri.

Apalagi di tengah konflik yang memanas di Palestina, J.Co sering menjadi sasaran boikot karena dianggap berasal dari luar negeri. Namun, anggapan dan tuduhan tersebut terbukti salah. Sebenarnya, J.Co adalah produk asli Indonesia.

Bagaimana ceritanya?

Kisah J.Co bermula pada tahun 2005. Pada saat itu, seorang tukang cukur bernama Johny Andrean ingin mencoba peruntungannya di dunia makanan setelah lama berkecimpung di industri kecantikan. Dia ingin mengeksplorasi industri kuliner dengan membuka toko donat.

Namun, toko donat bukanlah eksperimen pertama Johny di dunia kuliner. Sebelumnya, menurut paparan Asia’s Star Brands (2006), dia pernah memegang lisensi toko roti asal Singapura, Bread Talk. Kesuksesan Bread Talk merupakan motivasi baginya untuk mengulang kesuksesan tersebut di industri donat, meskipun saat itu industri donat di Indonesia masih terbilang sepi.

Sebagai persiapan untuk membuka toko donat, Johny pernah mengikuti kursus pembuatan donat di Amerika Serikat. Dia belajar mulai dari pembuatan hingga proses penjualan donat.

Dengan keyakinan, keterampilan, dan kejelian melihat peluang bisnis, Johny Andrean mendirikan J.Co pada 26 Juli 2005. Gerai pertama J.Co berlokasi di Supermall Karawaci, Tangerang.

Johny menerapkan ilmu yang dia pelajari selama kursus, sehingga J.Co dianggap memiliki nuansa Barat. Dia membuat jenis donat yang lembut namun tidak terlalu padat, serta menciptakan beragam varian rasa donat yang menjadi ciri khas dari J.Co.

Selain itu, Johny juga memperkenalkan konsep open kitchen ala Jepang di J.Co. Melalui open kitchen, pengunjung dapat melihat proses pembuatan donat dan mengetahui kebersihan dapurnya. Konsep ini memberikan pengalaman tersendiri bagi pengunjung.

Dalam hal pemasaran, Johny menargetkan kelas menengah atas dengan berdompet tebal. Gerai pertama J.Co di Supermall Karawaci dipilih berlokasi di tengah-tengah perkantoran dan kawasan pendidikan Universitas Pelita Harapan.

Strategi yang dijalankan oleh Johny Andrean cukup berhasil. Dalam waktu singkat, J.Co telah berekspansi ke beberapa kota besar di Indonesia, bahkan memperluas jangkauannya hingga ke Kuala Lumpur dengan 2 gerai dan 1 gerai di Singapura.

Berkat kerja keras Johny Andrean, J.Co kini berhasil mendominasi pasar donat di Indonesia dengan ratusan gerai di beberapa negara, termasuk di Filipina, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, dan Hongkong. Sedangkan pesaingnya, Dunkin’ Donuts, hanya memiliki 100-an toko.

Dengan demikian, J.Co merupakan salah satu contoh sukses dari produk lokal Indonesia yang mampu bersaing di pasar internasional.