Pengusaha Tepung Gandum Ini Tak Berikan Perusahaan ke Anak, Tapi Para Karyawan
Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam dunia bisnis sering ditemukan perusahaan warisan yang dirawat lintas generasi. Pemilik awal memberi tongkat kepemimpinan bisnis ke anaknya. Lalu diteruskan lagi ke generasi selanjutnya.
Namun, pola seperti ini justru tidak dilakukan oleh Bob Moore, pengusaha tepung gandum dan sereal asal Amerika Serikat. Alih-alih memberikan ke anak, Moore malah mengalihkan bisnis ke para karyawan. Bagaimana bisa?
Kepada CNN Business pada 2010 silam, Moore yang kala itu berusia 81 tahun bercerita alasan pengalihan ini ke karyawan karena dia sudah tua dan sebentar lagi pasti meninggal. Pesat dan besarnya perusahaan miliknya tak akan dibawa ke kuburan jika dia meninggal. Toh, baginya, menyebar kebaikan ke karyawan atau sesama dianjurkan oleh ajaran keagamaan.
“Alkitab mengatakan “Lakukanlah kepada orang lain sebagaimana kamu ingin mereka berbuat kepada kamu,” ujar.
Selain itu, pembagian saham ini didasarkan juga karena Moore sulit mempercayakan kerajaan bisnis yang sudah berdiri pada 1970-an kepada orang lain yang tidak dia kenal. Satu-satunya orang yang dia percaya adalah karyawan sendiri.
“Apa yang kami lakukan dengan perusahaan ini? Kami bisa memposisikannya untuk dijual, tapi kami hanya merasa bahwa orang-orang di perusahaan ini pantas memilikinya,” kata Moore.
Alhasil, dia memutuskan memberikan kepemilikan saham ke karyawan dalam skema Employee Stock Ownership Plan (ESOP). Total dia menyerahkan sepertiga perusahaan ke 200 karyawan. Nantinya, perusahaan bakal memberikan keuntungan ke karyawan setelah 5 tahun pasca-resign atau ketika memasuki usia pensiun.
Namun, sikap dermawan Moore tak hanya di pembagian saham saja. Jauh sebelum itu, sejak tahun 1994, Moore sering membagikan cek bulanan di luar gaji rutin kepada karyawan.
“Saya ingin semua orang berbagi keuntungan perusahaan. Ini telah meningkatkan gaji dengan jumlah yang bagus. Saya lebih bangga akan hal itu dibandingkan apa pun,” kata Moore.
Tentu saja, kebijakan ini membuat para karyawan sangat gembira. Sampai sekarang, Moore masih eksis di dunia. Dalam laporan CNN Business terbaru, Moore yang sudah berusia 91 tahun tercatat masih rutin pergi ke kantor, membagikan saham dan cek bulanan kepada karyawan.
Bagi Moore, sikap-sikap seperti ini membuat dirinya bersemangat dan bahagia meski sudah berusia hampir satu abad. Bahkan, berkat pemberlakuan sistem seperti ini, para karyawan juga jadi lebih rajin bekerja. Sebab, semakin keras dia bekerja, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh.
Sekarang, para karyawan memiliki hampir dua pertiga saham perusahaan Moore. Di masa depan, Moore berencana untuk meningkatkan kepemilikan karyawan hingga mencapai 100%. Sekali lagi, semua ini dilakukan Moore karena dia percaya kekayaan tak bisa dibawa meninggal.