Pendukung Jokowi di Pilpres 2019 diklaim beralih ke pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menilai hasil survei menunjukkan adanya Jokowi effect.
“Dari hasil survei Indikator Politik itu semakin menegaskan bahwa Jokowi Effect yang menyebabkan adanya efek tambahan elektoral sepenuhnya jatuh di pundak pasangan Prabowo-Gibran,” ujar Direktur Jubir TKN Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi, Sabtu (9/12/2023).
Viva mengatakan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi lah yang menyebabkan insentif elektoral. Selain itu, adanya Gibran dinilai menjadi pengikat dari cottail effect Jokowi.
“Tingkat kepuasan publik atas kinerja pemerintahan Jokowi ini yang menyebabkan adanya insentif elektoral. Faktor Gibran kemudian menjadi tali pengikat elektoral dari efek ekor jas (cottail effect) Jokowi,” kata Viva.
Viva meyakini angka dukungan dari basis Jokowi-Ma’ruf di 2019 ke Prabowo-Gibran akan terus meningkat. Terlebih adanya basis dukungan Jokowi yang berasal dari PDIP.
“Dari hasil survei Indikator Politik menyatakan bahwa dari data dan perolehan hasil pilpres 2019, basis dukungan Jokowi non PDI Perjuangan mayoritas memilih Prabowo-Gibran, sebesar 53,6 persen. Saya meyakini menjelang pencoblosan 14 Februari 2024 nanti angka itu akan semakin meningkat,” kata Viva.
“Di samping itu, ternyata basis dukungan Jokowi yang berasal dari PDI Perjuangan yang memilih Prabowo-Gibran sebesar 20,6 persen,” sambungnya.
Ia lantas meminta seluruh pihak untuk tetap menjaga berlangsungnya pemilu. Ia memastikan TKN akan menjaga pemilu berjalan secara konstitusional, Luber, Jurdil, aman damai.
“Dalam sisa waktu ini TKN Prabowo Gibran mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjaga pemilu sebagai pengejawantahan kedaulatan rakyat untuk meningkatkan kesadaran politik dan sebagai ajang pendidikan politik rakyat. Beda partai, pilihan, ide dan gagasan adalah suatu keniscayaan di alam demokrasi. Demokrasi itu taman sari kehidupan masyarakat Indonesia,” kata Viva.