Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai bahwa menyesuaikan dunia pendidikan dan industri adalah hal yang penting untuk dilakukan agar tercipta sumber daya manusia (SDM) yang unggul sehingga dapat terserap di pasar kerja.
“Rasa-rasanya mulai penting untuk menyiapkan SDM unggul kita, dan menemukan keterkaitan antara sekolah dengan industri. Sehingga setiap ada industri yang dibangun, orang-orang dari sekolah yang terdekatlah yang bisa masuk,” ujarnya dalam acara konsolidasi dengan buruh dan pelaku UMKM di Gedung Guru Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis, (14/12/2023).
Menurutnya, untuk menyesuaikan pendidikan dan industri tidak sulit, pemerintah dapat memfasilitasi kerja sama antara dunia pendidikan dan industri.
“Ketika pemerintah bisa memfasilitasi antara sekolah dengan industri, maka mereka bisa masuk,” ucapnya.
Ia merasa sedih ketika ada warga yang mencari pekerjaan harus melewati calo atau memberi suap. Praktik pungutan liar itu perlu dibersihkan dengan menciptakan SDM unggul.
“Kasihan masyarakat, ini lah yang mesti disikapi dan yang perlu dibersihkan. Pemerintah harus proaktif dalam menangani itu,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menerima aduan dari salah satu peserta, seorang ibu bernama Sari soal dirinya yang tertipu calo tenaga kerja.
Sari mengaku menggunakan jasa calo agar dua anaknya diterima bekerja di sebuah perusahaan. Meski sudah membayar uang muka sebesar Rp4 juta, kedua anaknya belum juga bekerja.
“Padahal saya tidak punya uang, tetapi boleh berutang pak, menolong anak,” ucapnya.
Mendengar aduan itu, Ganjar pun langsung memanggil stafnya untuk mengatasi masalah itu sekaligus meminta nomor telepon calo tersebut. “Saya minta nomor telepon calon tersebut,” ucap Ganjar.
Peserta lainnya, Sulaeman juga berkesempatan menceritakan dirinya karena melihat tidak adanya keadilan di perusahaan dan bersama rekannya melakukan demo besar.
Menurut putusan pengadilan, unjuk rasa yang dilakukan Sulaeman bersama teman-temannya dianggap ilegal yang berujung pada dia di PHK.
Dari aduan-aduan itu, Ganjar akan menyiapkan pelatihan-pelatihan yang didukung oleh mentor yang mumpuni agar para buruh dan pelaku UMKM bisa menjadi pengusaha.
“Selain itu, disiapkan akses permodalan jika pelatihannya sudah sukses,” ucapnya.