Pidato Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengenai bacaan dalam salat dan tahiyat akhir menimbulkan cemoohan dan kecaman.
Zulhas, panggilan akrabnya, menyebut ada yang diam setelah membaca Al-fatihah dalam salatnya, merujuk pada penggunaan kata “Amin” yang saat ini identik dengan akronim Capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Cak Imin.
“Bahkan pada salat magrib, saat membaca surah Al Fatihah. Waladdhoollim, ada yang diam sekarang pak,” Zulhas memulai ceritanya.
Menurut Zulhas, para pendukung fanatik Prabowo juga tidak lagi bertahiyat sebagaimana tuntunan.
“Saking cintanya sama pak Prabowo. Itu kalau tahiyat terakhir, kan gini pak ya (menunjukkan telunjuk),” kata Menteri Perdagangan itu disambut tawa para pendukung Prabowo.
“Sekarang banyak gini pak (menaikkan dua jari), itu pak, teman-teman begitu,” tandasnya.
Pernyataan yang kurang lebih sama juga diucapkan oleh Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat berbincang bersama Ustaz Abdul Somad atau UAS.
UAS menyinggung soal salat di beberapa kantor yang mendukung Capres 02 Prabowo Subianto dan 03 Ganjar Pranowo.
Dikatakan UAS, kata “Amin” setelah membaca Al fatihah tidak lagi diucapkan karena takut mengatakan hal tersebut.
“Sekarang di beberapa kantor, itu sudah takut bilang aamiin,” kata UAS dalam video berdurasi 48 detik.
Selain kata “Amin”, UAS juga berkelakar soal gerakan telunjuk saat duduk tasyahud.
UAS menyampaikan bahwa gerakan telunjuk saat duduk tasyahud kini bukan lagi menjadi tuntutan, melainkan menggunakan kepalan tangan.