Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan paparan terkait evaluasi kinerja selama 2023, Jumat (22/12/2023) di kawasan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Dalam kesempatan itu, Luhut menyelipkan pesan kepada para calon presiden (capres) di Pilpres 2024 bagaimana upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
Dalam pemaparan itu, Luhut memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi eksekutor yang baik saat para pembantu presiden menyuguhkan data komprehensif sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan. Ia pun berharap presiden RI selanjutnya punya sifat yang sama seperti Jokowi.
“Saya menyarankan bapak presiden (Jokowi), dan presiden melakukan ini (saran). Yang saya senang, beliau sebagai komandan, saya lihat beliau orang yang mau mendengar dan berani bertanggung jawab. Dan ini saya pikir satu hal penting yang juga komandan, atau presiden yang datang (agar) memiliki sifat sama ini,” ungkap Luhut.
Pada mulanya, Luhut menjabarkan langkah strategis yang mesti diambil agar Indonesia bisa menjadi negara maju sebelum 2045. Yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa meningkat rata-rata minimal 6,6 persen hingga 2030 untuk mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita mencapai 10.000 triliun dollar AS, didorong dari investasi masuk dan peningkatan ekspor.
Tetapi disadari, papar Luhut, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sebesar 5 persen. Kondisi itu tidaklah cukup dan perlu langkah transformatif berkelanjutan agar PDB per kapita Indonesia 2030 tidak rata-rata di kisaran 8.000 triliun dollar AS.
“Ini sebabnya kami menyiapkan semua ini dan melaporkan ke presiden karena presiden ingin Indonesia itu masuk projectory ini,” tegas Luhut.
Luhut kemudian bercerita pengalaman selama 10 tahun di pemerintahan sewaktu di kepala staf presiden sudah mengalami semua proses. Menurutnya ada perkembangan yang mengakibatkan banyak peraturan-peraturan tidak lagi relevan. Untuk melakukan perubahan peraturan sampai Undang-Undang, pun lanjutnya, bukan hal yang gampang.
“Jadi ini juga saya ingin sampaikan ke masyarakat luas, dan calon-calon presiden yang akan datang atau calon pemimpin yang akan datang. Kami menghadapi masalah yang kompleks. Dan kami harus kompak untuk itu. Jadi tidak segampang orang ‘oh begini-begini’ saya mengalami,” ungkap Luhut.
“Presiden mampu bernavigasi di dalam keadaan ekonomi yang sulit ini. Kenapa itu bisa, karena data disiapkan dan beliau mendengarkan saran dengan baik dan dieksekusi dengan baik. Ini yang ingin saya lihat, ingin menyampaikan siapapun yang jadi pengganti beliau. Jadi ada satu proses proper serah terima yang bisa dibudidayakan,” pesannya.
Seperti diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan sudah kembali bergabung di Kabinet Indonesia Maju pasca menjalani perawatan di Singapura. Keinginannya kembali bertugas ini pun sudah ia sampaikan kepada Jokowi saat pulang ke Tanah Air.