Konglomerat Indonesia Aguan Memimpin Konsorsium Investor IKN

by -104 Views

Pembahasan proyek pembangunan Ibukota Nusantara menjadi sorotan dalam debat cawapres Pilpres 2024, Jumat (22/12/2023). Awalnya, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, menyatakan bahwa investasi Ibukota Negara (IKN) Nusantara masih sepi. Namun, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming, membantahnya.

“Dalam menanggapi Prof Mahfud, setelah debat mungkin bisa dicari di Google, sudah banyak yang masuk, Mayapada, Agung Sedayu dan akan terus bertambah, mungkin setelah Pilpres karena mereka pasti akan wait and see akan melihat stabilias politik di Indonesia, terima kasih Prof,” kata Gibran dalam Debat Cawapres, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Dalam penelusuran CNBC Indonesia, saat ini sudah ada beberapa investor yang masuk dalam proyek IKN. Salah satunya adalah investasi sebesar Rp 20 triliun oleh konsorsium para konglomerat Indonesia yang dipimpin Sugianto Kusuma alias Aguan dari Agung Sedayu Group.

Informasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Jokowi di acara ground breaking Hotel Nusantara pada bulan September lalu. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pengusaha besar Indonesia, seperti Aguan Sugianto, Franky Oesman Widjaja, Prajogo Pangestu, Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Kuncoro Wibowo, Eka Tjandranegara, dan lainnya.

Mereka hadir karena perannya dalam membentuk konsorsium dengan investasi Rp 20 triliun di IKN. Jokowi pun mengucapkan terima kasih kepada mereka.

Aguan adalah pemilik dan pendiri dari salah satu konglomerasi properti terbesar di Indonesia, Agung Sedayu Group. Dia memiliki nama asli Guo Zaiyuan yang kemudian berubah menjadi Sugianto Kusuma atau Aguan.

Dia lahir pada tahun 1951 dan memulai kariernya sebagai penjaga gudang dan pembantu di kantor perusahaan impor. Namun, titik balik kehidupan Aguan terjadi saat berkenalan dengan pemborong bahan bangunan dan memulai bisnis properti sendiri pada tahun 1971 yang menjadi cikal bakal Agung Sedayu Group.

Melalui berbagai proyek konstruksi, bisnis properti Agung Sedayu Group pun semakin berkembang. Kini, Aguan tidak hanya fokus pada bisnis properti, tapi juga telah merambah ke sektor lain seperti perusahaan kaleng dan kemasan.

Tak diketahui pasti berapa kekayaannya, namun melihat banyaknya properti yang dimiliki dan harganya yang fantastis, sudah pasti kekayaan Aguan juga melimpah. Meski begitu, kekayaan tidak membuat Aguan terlena. Dia aktif dalam kegiatan filantropis dan berkontribusi besar dalam membantu masyarakat miskin di Jakarta melalui Yayasan Budha Tsu Chi.