Gibran Tetap Konsisten Dalam Gaya Saat Debat Menurut Deliknews.com

by -78 Views
Gibran Tetap Konsisten Dalam Gaya Saat Debat Menurut Deliknews.com

Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran mengatakan bahwa Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak akan mengubah gaya dalam debat meskipun menjadi sorotan. Gibran disebut akan tetap bertindak autentik meski sebelumnya mendapat kritik dari pasangan Capres-Cawapres lainnya.

“Mas Gibran akan tetap dengan gayanya yang autentik, tanpa polesan salon, tampil apa adanya sebagai seorang Gibran yang memiliki visi, sopan, rendah hati, baik hati, dan ramah,” kata Juru Bicara TKN Viva Yoga Muladi, Minggu (24/12/2023).

Menurut Yoga, Gibran tidak terpengaruh dengan pernyataan negatif dari pihak manapun. Yoga menilai Gibran akan tetap prima saat debat nanti.

“Meski di bully, dimaki, direndahkan dengan bahasa dan kata yang bernada negatif, Mas Gibran akan tetap tampil prima, siap lahir batin menghadapi debat selanjutnya,” ucapnya.

Menurut Wakil Ketua Umum PAN itu menyebut Gibran mengubah perspektif awal publik bahwa Gibran tak bisa debat. Namun, saat acara debat berlangsung, Gibran mampu menunjukkan kualitas.

“Mas Blimbing Sayur yang dipersepsikan bodoh, tidak intelek, tidak setara dalam perdebatan, ternyata dalam debat cawapres kemarin justru mampu menjelaskan secara baik, ilmiah, menguasai terminologi ekonomi digital, dan faham masalah kebangsaan,” katanya.

Pertanyaan yang dilontarkan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), tentang State of the Global Islamic Economy atau SGIE di debat cawapres 2024 sontak menjadi perbincangan. Pasalnya, Cak Imin terang-terangan mengaku tidak memahami istilah yang ditanyakan Gibran itu.

Anies membela cawapresnya. Anies menyebut masyarakatlah nanti yang menilai soal pertanyaan SGIE itu.

“Tapi nanti publik menilai apakah memang ini format cerdas cermat untuk hafalan atau ini format tentang gagasan ideologi dan nilai yang diwujudkan dalam kebijakan,” kata Anies jusai debat cawapres di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).

“Jadi, ketika pertanyaan adalah soal terminologi teknis bisa dijawab dengan Google sebenarnya. Karena yang dibutuhkan di tingkat kepemimpinan nasional adalah hal-hal substantif. Ini yang sesungguhnya dibawa,” sambungnya.

Anies mengatakan pertanyaan itu sah saja diajukan. Tapi ia menilai kualitas pertanyaannya tidak substansi.

“Padahal semakin tinggi posisi semakin berfokus pada substansi. Dan di tingkat kepemimpinan nasional pada tingkat substansi. Tapi sebagai aspek pertanyaan sah saja,” kata Anies.