Pitung adalah sosok yang legendaris dari tanah Betawi yang berjuang melawan sistem kolonial dengan cara merampok dan membagikan hasil rampokannya kepada rakyat miskin. Di era penjajahan Belanda, ketimpangan antara penduduk pribumi dan kelas atas sangat terlihat, dimana kelas atas melakukan eksploitasi terhadap penduduk pribumi. Pitung, seorang pemuda Betawi, merasa tergerak hatinya untuk melawan sistem tersebut. Dengan dukungan dari gurunya, Haji Naipin, Pitung menjadi sangat mahir dalam ilmu bela diri. Dia melawan para penjahat yang pernah membegalnya di Tanah Abang dan berhasil mengalahkannya. Setelah meraih kemenangan, Pitung malah mengajak para penjahat tersebut berteman dan merumuskan rencana balas dendam dengan melakukan perampokan terhadap para orang kaya dan pemilik tanah yang biasanya adalah pejabat kolonial dan pedagang.
Pitung dikenal sebagai penjahat yang baik karena setelah melakukan perampokan, dia membagikan hasil rampokannya kepada rakyat miskin. Hal ini membuat warga pribumi bersimpati padanya dan tidak memberikan informasi kepolisian saat Pitung diburu. Meskipun terbilang sulit ditangkap, pada akhirnya Pitung berhasil ditangkap oleh polisi karena adanya penyiksaan terhadap warga lokal yang akhirnya memberikan informasi tentang keberadaan Pitung. Saat ditangkap, Pitung melakukan perlawanan dan akhirnya terluka parah dan meninggal setibanya di Balai Kota. Meskipun begitu, jejak Pitung tetap hidup dalam memori kolektif masyarakat karena dianggap sebagai penjahat heroik pembela orang Betawi.
