Program Makan Siang Gratis Terbukti Menyebar ke 76 Negara – Deliknews.com

by -152 Views
Program Makan Siang Gratis Terbukti Menyebar ke 76 Negara – Deliknews.com

Jurubicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hamdan Hamedan, dengan santai menanggapi sindiran terkait program Makan Siang Gratis yang ditawarkan oleh pasangan calon lain. Dia optimis program tersebut akan diterima dan didukung oleh masyarakat Indonesia.

“Program makan siang gratis ini mendapat respons positif dari masyarakat. Tidak hanya karena manfaat langsung yang dirasakan, tetapi juga karena familiaritas dan sejarah panjang program ini dalam mendukung kesejahteraan dan nutrisi anak-anak. Tidak hanya di Indonesia,” ujar Hamdan dalam keterangan tertulis, Rabu (3/1/2024).

Menurutnya, meskipun program ini baru diprogramkan secara nasional oleh Prabowo dan Gibran, program ini telah memiliki sejarah pembuktian yang lengkap dan panjang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hamdan menjelaskan bahwa program makan siang gratis di sekolah bukan hal yang baru di Indonesia.

“Dari tahun 1997 hingga 2000, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjalankan Program Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah yang menjangkau 2,3 juta siswa di luar Jawa dan Bali. Jadi ini bukan hal baru,” jelasnya.

Selain itu, Hamdan juga mencontohkan dalam konteks pesantren bahwa program bantuan makanan sudah dijalankan sejak puluhan tahun, bahkan ratusan tahun oleh para kiai atau nyai di pesantren.

Hamdan menambahkan bahwa program serupa juga telah dilakukan oleh berbagai negara di dunia. Klaim tersebut merujuk pada data World Food Programme (WFP). Dalam laporan berjudul ‘State of School Feeding Worldwide 2022’, WFP menyebut program makan siang gratis telah dilakukan di 76 negara.

“Program makan siang gratis telah membantu lebih dari 418 juta siswa secara global, setidaknya di 76 negara. Dan juga telah menciptakan 4 juta pekerjaan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pasangan Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md kompak menyindir program makan siang gratis di tempat terpisah. Ganjar di berbagai kesempatan menyebut program tersebut sebagai pesta pora anggaran dan Mahfud juga mengaitkan program makan siang gratis dengan impor. Hal tersebut juga kemudian dibantah oleh TKN Prabowo Gibran.