Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, menghadiri undangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada Kamis, 4 Januari 2024. Sebelumnya, Prabowo telah batal hadir pada undangan PWI pada 29 Desember 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa dia adalah seorang yang percaya pada demokrasi. Dia menunjukkan komitmennya terhadap demokrasi dengan berpartisipasi dalam konvensi bakal calon presiden dari beberapa partai politik sebelum akhirnya maju sebagai calon presiden dalam pemilihan umum.
Prabowo juga menyoroti beberapa aspek yang menunjukkan praktik demokrasi di Indonesia, seperti pemilihan umum dan kebebasan pers. Menurutnya, kebebasan pers merupakan bagian dari sistem check and balance untuk mengendalikan penguasa. Dia juga menyebut bahwa pers yang kuat berkorelasi dengan masyarakat yang sejahtera.
Selain itu, Prabowo mengakui bahwa posisinya saat ini hanya mungkin terwujud karena adanya kebebasan pers. Ia juga menyebut dirinya sebagai bagian dari insan pers karena ikut terlibat dalam penerbitan majalah dan koran, meskipun tidak dijelaskan majalah dan koran apa yang diterbitkannya.
Sebelum melakukan dialog, Prabowo juga memaparkan visi, misi, dan programnya sebagai calon presiden, termasuk tentang meneruskan hilirasi yang telah dilakukan Presiden Jokowi saat ini.
Selain Prabowo, PWI juga telah mengundang dua calon presiden lainnya, yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Anies menyampaikan gagasannya tentang panduan pemerintah pusat ke daerah, sementara Ganjar Pranowo menyinggung kondisi pejabat di pemerintahan yang tidak memiliki akses pejabat tidak bisa menjadi pegawai plat merah, yang menurutnya merupakan wujud dari pemerintahan berjalan koruptif.