Jumlah orang kaya di China dan Hong Kong telah meningkat secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Menurut riset terbaru dari perusahaan Swiss, UBS, peningkatan jumlah miliarder ini didapat secara ‘instan’ dan bukan dari kegiatan bisnis.
Riset UBS juga mencatat penambahan jumlah miliarder di seluruh dunia, namun China dan Hong Kong digunakan sebagai salah satu studi kasus. Hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa peningkatan jumlah miliarder tidak terjadi karena usaha individu, melainkan dari warisan atau transfer kekayaan.
Pada 20 sampai 30 tahun ke depan, UBS memprediksi bahwa kekayaan senilai US$ 5,2 triliun akan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini juga menjadi penting agar peralihan kekayaan berjalan mulus dan tanpa masalah di kemudian hari.
UBS juga mencatat bahwa pelonjakan jumlah miliarder terbesar terjadi di China dan Hong Kong. China mengalami penambahan 76 miliarder baru dengan total harta gabungan US$ 1,860 miliar, sedangkan di Hong Kong terdapat penambahan 9 miliarder baru dengan total kekayaan gabungan sebesar US$ 321,5 miliar.
Dari jumlah tersebut, 98% miliarder China dan 64,7% miliarder Hong Kong memperoleh kekayaan dari kegiatan bisnis, sementara sisanya didapat dari warisan. Mereka yang mendapat kekayaan dari warisan ini, baik di China, Hong Kong, atau dunia, kelak disebut sebagai generasi ultra-kaya.