Kisah Kekayaan Luar Biasa Orang Kaya Asal India yang Sukses Meraih Rezeki di Indonesia

by -99 Views
Kisah Kekayaan Luar Biasa Orang Kaya Asal India yang Sukses Meraih Rezeki di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu pengusaha Indonesia keturunan India yang cukup dikenal barangkali adalah Sri Prakash Lohia. Sebab, dia menjadi orang terkaya ke-6 di Indonesia versi Forbes (2023) dengan harta US$ 8,5 Miliar. Harta sebesar itu didapat berkat menjalankan usaha petrokimia lewat Indorama Group.

Selain Lohia ada juga orang India lain yang tidak cukup dikenal tetapi punya pengaruh besar dan ada ikatan dengan Indonesia karena pernah tinggal di Tanah Air. Sebut salah satunya Lakhsmi Narayan Mittal yang memiliki perusahaan baja terbesar di dunia, Arcelor Mittal.

Berkat usaha baja, Mittal menduduki posisi ke-94 sebagai orang terkaya di dunia dengan harta US$ 17,1 miliar atau Rp 266 Triliun. Meski kini berada di posisi bawah, dia pernah masuk dalam peringkat teratas orang terkaya di India dan Asia pada 2007. Bahkan, di tahun yang sama dia menduduki peringkat ke-3 orang terkaya di muka bumi.

Menariknya, pundi-pundi harta itu dia dapatkan bukan dari tanah kelahirannya, melainkan dari Indonesia.

Dilansir Britannica, bisnisnya bermula ketika dia dan keluarga pergi meninggalkan India untuk datang ke Surabaya pada 1976. Kedatangan ini terjadi setelah dia lulus kuliah dari jurusan bisnis dan akuntansi dari St. Xavier College. Setelah itu, barulah dia ditugasi mengurusi bisnis baja bapaknya, Mohanlal Mittal, agar bisa berekspansi ke luar negeri. Dan tibalah dia di Surabaya.

Sesampainya di Surabaya, pria kelahiran 1950 ini bergegas mendirikan pabrik pengolahan baja di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Nama pabriknya PT Ispat Indo yang berlokasi di areal bekas persawahan seluas 16,5 hektare dan berdiri di tahun yang sama ketika tiba di Indonesia

Lewat pabrik itu dia memproduksi berbagai jenis batang kawat dan batangan karbon. Namun, yang menjadi titik balik bisnisnya adalah saat mempelopori pengembangan pabrik terintegrasi dan penggunaan Direct Reduced Iron (DRI) sebagai pengganti besi tua yang menjadi bahan dasar pembuatan baja.

Terlebih, menurut Zia Permata dalam Kisah Sukses Lakshmi Mittal (2007), berkat merintis teknik baru dalam bisnis pabrik baja itu, perusahaan Mittal mampu terhubung dengan industri baja global. Bahkan, perusahaan mampu bekerjasama dengan industri baja global. Beberapa kali juga dia mengakuisisi perusahaan baja di negara lain itu.

Alhasil, PT. Ispat Indo kemudian benar-benar menjadi pemain tunggal dalam bisnis baja, tidak hanya di Indonesia, Asia, tetapi dunia. Tercatat dalam kurun 1-2 tahun setelah berdiri, PT. Ispat Indo sukses mengekspor 70% produknya ke pasar Asia dan Asia Pasifik.

Hingga akhirnya pada 2004, Mittal memilih untuk menggabungkan PT Ispat Indo dalam jaringan internasional bisnisnya. Perusahaan baru itu kemudian dinamai Mittal Steel Co. NV yang kemudian berubah menjadi Arcelor Mittal. Perusahaan ini kemudian menjadi penguasa industri baja dunia dengan produksi sebanyak 42,1 juta ton baja per tahun dan berhasil mendapat keuntungan lebih dari US$ 22 miliar.

Namun, dia berbeda dengan Lohia yang memilih menjadi Warga Negara Indonesia. Mittal tetap memegang teguh kewarganegaraan India hingga kini. Terlepas dari apa statusnya, Lakshmi Narayan Mittal kemudian menjadi CEO sampai tahun 2021. Selama itu dia pula berhasil mendapat keuntungan triliunan rupiah dari bisnis yang beroperasi di Indonesia. Kini, PT. Ispat Indo dikelola oleh istrinya, Ushal Mittal.