Harum aroma yang berbeda dapat dirasakan ketika menghampiri salah satu stan di program UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023. Brand bernama “Habbie” dengan produk andalan minyak telon menawarkan aroma yang unik dan obat tradisional yang terpadu.
PT Habbie Bangun Aromatik atau Habbie menjadi salah satu peserta dalam acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sejak tahun 2019. Mereka berpartisipasi di Jakarta Convention Center pada 7-10 Desember 2023, dimana Habbie memanfaatkan kesempatan business matching antara UMKM Indonesia dengan calon konsumen, termasuk pasar luar negeri.
CEO Habbie Novita Anggraeni menjelaskan bahwa sejak mengenal BRILIANPRENEUR, dia merasa usahanya memiliki prospek cerah untuk terus berkembang. Mereka menginovasi komposisi dasar minyak telon dengan minyak aromatik lainnya, sehingga Habbie telah mengeluarkan minyak telon dengan 30 varian aroma yang berbeda.
Setelah mempelajari persyaratan untuk mengikuti BRILIANPRENEUR, Novita dan timnya mengirim berbagai hal yang dibutuhkan sebagai syarat kepada BRI. Dalam mengikuti BRILIANPRENEUR, Novita dan timnya belajar kembali bagaimana menjalankan bisnis agar dapat berkelanjutan.
Melalui BRILIANPRENEUR, mereka memperluas pasar melalui business matching untuk ekspor. Novita juga menyebut bahwa BRILIANPRENEUR sangat membantu pelaku UMKM untuk terus meningkatkan skala dan kapasitas usahanya.
Saat ini, produk Habbie sudah tersebar luas, baik secara online maupun offline. Habbie kini telah mampu menyerap hingga 50 tenaga kerja, berkembang pesat dari awalnya hanya 5 perintis usaha. Selain itu, bahan baku Habbie 100% produk alami dari dalam negeri.
Sebagai informasi, UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 berhasil mencatatkan dealing commitment senilai USD 81,3 juta dollar atau Rp 1,26 triliun melalui business matching. Direktur Utama BRI Sunarso berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif pada kemajuan UMKM Indonesia.
Program UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR merupakan langkah konkret BRI dalam memajukan UMKM Indonesia, dengan melihat potensi besar bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke pasar global.
