Peran Penting Holding UMi dalam Mendukung Indonesia Emas 2045

by -75 Views
Peran Penting Holding UMi dalam Mendukung Indonesia Emas 2045

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, telah menyebutkan tiga aspek yang bisa mengantarkan bisnis UMKM untuk naik kelas dan berkelanjutan. Aspek tersebut antara lain adalah aksesibilitas dengan biaya operasional yang murah, permodalan dan penjaminan, serta akses kompetensi melalui pemberdayaan.

Konsep ini diusung oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam integrasi Holding Ultra Mikro (UMi). Hingga saat ini, lebih dari 45 juta pelaku ultra mikro telah terdaftar dan menerima manfaat serta berpotensi untuk naik kelas.

Kartika mengatakan bahwa penting untuk memperkuat ketiga aspek tersebut dengan menjangkau pelaku usaha yang lebih kecil, termasuk yang selama ini belum layak mendapatkan kredit. Hal ini karena peningkatan jumlah pekerja baru masih menjadi tantangan, seiring dengan target Indonesia emas 2045.

Dalam Diskusi Taman yang diadakan BRI Research Institute pada 12 Januari 2023 dengan tema “How Ultra Micro Holding Connects Finance to Millions in Indonesia”, Kartika mengatakan bahwa dalam 10 tahun ke depan, masih akan ada 35-45 juta pelaku usaha yang belum layak mendapatkan kredit. Oleh karena itu, diperlukan akses ke finansial, kemampuan berusaha, dan akses ke penjaminan pemerintah.

Selain itu, Holding UMi juga bisa memanfaatkan jaringan agen seperti AgenBRILink milik BRI, Kelompok Mekaar milik PNM, di setiap pelosok desa untuk mendekatkan aksesibilitas, dengan biaya lebih murah, dan mudah dibanding menuju kantor cabang.

Penerapan konsep “hybrid bank” dengan digitalisasi juga diharapkan dapat memangkas biaya operasional yang selama ini lebih mahal daripada bunga dan pinjaman yang didapat pelaku usaha.

Selain itu, kantor cabang/unit akan lebih fokus pada pembinaan dan pemberdayaan pelaku usaha, dengan menyediakan kursus, ruang diskusi, dan community center untuk mendapatkan kompetensi terkait cara mengembangkan usaha.

Holding UMi juga akan memperluas penjaminan dari permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini diberikan pemerintah. Kartika menekankan pentingnya keberanian bank untuk memberikan KUR hingga ke level pemula yang belum bankable dan memiliki banyak pengalaman.

Jika upaya ini dilakukan secara konsisten selama dekade ke depan, berpotensi menambah 30-40 juta pelaku usaha ke dalam sistem dan menciptakan 80 juta pekerjaan di masa depan. Hal ini diharapkan dapat mendorong kemakmuran masyarakat di level rural secara masif.

Holding UMi menargetkan melayani masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal hingga 45 juta hingga 2024. Jumlah debitur Holding UMi juga terus meningkat, mencapai 36,6 juta per September 2023. Total outstanding kredit holding ultra mikro mencapai Rp 590,7 triliun per akhir September 2023. Kontribusi kredit mikro BRI selaku induk holding mencapai Rp 479,9 triliun, kontribusi kredit Pegadaian mencapai Rp 65,6 triliun, dan pembiayaan PNM mencapai Rp 45,3 triliun.