Bangga! Kakao Jembrana Memenangkan Penghargaan Prestisius Ini

by -70 Views
Bangga! Kakao Jembrana Memenangkan Penghargaan Prestisius Ini

Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya (KSS), yang mewakili Desa Devisa Kakao Jembrana, Bali, telah meraih Penghargaan Perak 2023 Cacao of Excellence di Amsterdam, Belanda, pada awal Februari. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kualitas biji kakao asal Jembrana, Bali yang luar biasa.

Penghargaan tersebut diharapkan dapat memacu perkembangan industri kakao dengan meningkatkan apresiasi terhadap kualitas, menghubungkan petani dengan pasar, dan mendorong inovasi dan standar yang lebih tinggi. Bagi Desa Devisa Kakao Jembrana, penghargaan ini memberikan pengakuan atas kualitas kakao yang mereka hasilkan dan meningkatkan nilai praktik pertanian kakao yang berkelanjutan.

Desa Devisa Kakao Jembrana telah mendapatkan pendampingan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sejak 2012. Para petani kakao di Jembrana telah dilatih untuk menghasilkan kakao berkualitas tinggi dan bisa bersaing di pasar ekspor. Kakao dari Jembrana telah dikenal sebagai biji kakao fermentasi terbaik dunia versi Cacao of Excellence 2017.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Ilham Mustafa, menyatakan bahwa LPEI terus mendukung program Desa Devisa untuk mencapai pasar ekspor dunia. Program ini merupakan bagian dari upaya LPEI untuk membangun ekosistem ekspor yang kuat dan berkelanjutan. LPEI juga memperhatikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dihasilkan dari program ini.

Komoditas kakao dan produk olahan Indonesia memiliki daya saing yang tinggi berkat kualitas dan rasa yang baik. Kakao Jembrana memiliki aroma dan rasa unik, serta tekstur yang tidak mudah meleleh, menjadikannya komoditas ekspor unggulan. Dalam situasi permintaan dunia yang tinggi dan pasokan yang terbatas, keberlanjutan dan inovasi menjadi kunci untuk meningkatkan produksi kakao Jembrana.

Indonesia, sebagai eksportir peringkat 12 dunia untuk komoditas Kakao dan Produk Olahannya, memiliki pangsa ekspor sebesar 2,29% pada tahun 2022. Harga biji kakao global telah mencapai level yang sangat tinggi, meskipun pasokan terbatas dari Afrika Barat. Kegagalan panen di Pantai Gading dan Ghana juga mempengaruhi pasokan global.