Sosok di Balik Tanda Ramadan yang Jarang Diketahui di Indonesia

by -157 Views
Sosok di Balik Tanda Ramadan yang Jarang Diketahui di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu “tanda Ramadan” di Indonesia adalah sirup Marjan. Toko ritel hingga warung mulai dipenuhi oleh botol Marjan begitu bulan suci umat Muslim tiba, begitu juga televisi.

Marjan memang selalu identik dengan Ramadan. Lalu, tahukah Anda siapa sosok di balik sirup ini?

Keberadaan sirup Marjan tak terlepas dari ‘tangan dingin’ Muhammad Saleh Kurnia. Dia adalah pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang juga berperan penting dalam pendirian toko ritel modern pertama di Indonesia, yaitu Hero.

Kurnia mendirikan Marjan lewat PT Suba Indah pada tahun 1975. Sama seperti motif pendirian Hero, Kurnia membuat Marjan agar masyarakat Indonesia tidak tergantung pada barang impor.

Pada tahun itu, orang Indonesia sangat bergantung pada produk impor, salah satunya adalah sirup. Meskipun begitu, dalam otobiografi berjudul Perintis Ritel Modern Indonesia: Memoar Pendiri Grup HERO (2003), Kurnia menceritakan bahwa PT Suba Indah awalnya tidak memproduksi sirup melainkan susu. Namun, karena pasar susu sudah banyak di Indonesia, produknya tidak berhasil dalam pasar.

Dari situlah, Kurnia memproduksi sirup Marjan Bouduin yang ternyata disukai banyak orang sejak awal rilis. Meskipun saat itu sudah banyak produk sirup di pasar termasuk sirup ABC buatan PT Heinz ABC Indonesia.

Kunci penting dalam perkembangan bisnis Marjan adalah Hero. Sebagai supermarket, Hero pada dekade 1970 dan 1980-an sangat berjaya karena belum banyak pesaing seperti sekarang. Hero dikenal sebagai perintis supermarket yang buka pada hari Minggu di Indonesia dan memiliki banyak cabang di Tanah Air.

Dari situ, Kurnia sangat diuntungkan karena sudah memiliki tempat penjualan untuk produksi sirupnya. Hal ini menjadikan sirup Marjan sebagai yang terdepan di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Marjan sempat menjadi bagian dari bisnis keluarga Tjokrosaputro. Tjokrosaputro adalah pendiri dari merek batik ternama, Batik Keris.

Saat ini, Marjan berada di bawah naungan PT Lasallefood Indonesia yang mengakuisisi bisnis PT Suba Indah pada tahun 2002. Lasallefood berhasil meningkatkan bisnis hingga 50 kali lipat dalam 18 tahun dan menjadikan Marjan sebagai merek terdepan di pasar sirup Indonesia.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Berkat Jual Masakan Gosong, 5 Keturunan Bisa Punya Rp 300 T

(mfa/mfa)