Dosen Jadi Kaya Raya Berkat Ini, Hartanya Capai Rp 482 Triliun

by -140 Views
Dosen Jadi Kaya Raya Berkat Ini, Hartanya Capai Rp 482 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia – Perbincangan tentang gaji dosen belakangan ini menjadi hangat setelah diketahui berapa nominal penghasilannya. Atas dasar ini, banyak orang berpikir bahwa menjadi miliarder hanyalah sebuah impian bagi seorang dosen.

Kisah James Harris Simons alias Jims Simons bisa menjadi pembelajaran bagi banyak orang: bagaimana seorang dosen bisa memiliki kekayaan sebesar US$ 30,7 miliar atau Rp 482 triliun.

Jims Simons adalah seorang dosen matematika asal Amerika Serikat. Bagi Simons, matematika telah menjadi bagian dari hidupnya. Dia selalu menyukai ilmu yang bagi sebagian orang dianggap sulit. Karena cintanya terhadap matematika, dia berhasil lulus S3 dari University of Berkeley pada usia 23 tahun.

Kesukaannya terhadap matematika terus berlanjut hingga dia bekerja sebagai dosen di Harvard University dan membantu Kementerian Pertahanan AS sebagai pemecah kode matematis. Namun, ada satu hal yang menjadi penghalang dalam perjalanan hidupnya, yaitu masalah uang.

Dalam otobiografi “The Man Who Solved The Market How Jim Simons Launched The Quant Revolution” (2019), Simons bercerita bahwa dia membutuhkan uang lebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan terus mencari cara untuk menghasilkan uang. Akhirnya, dia mendirikan perusahaan bernama iStar dengan modal kemampuan matematika.

Melalui iStar, Simons mencoba mendapatkan uang dengan cara meneliti dan menghitung matematis perdagangan saham. Cara ini berhasil membuatnya kaya dan membuka ide bisnis baru di sektor investasi.

Pada tahun 1982, dia mendirikan firma investasi, Renaissance Technologies. Di sini, Simons mengumpulkan banyak ahli matematika yang diberi tugas yang sama, yaitu menciptakan model perdagangan, menganalisis informasi, dan membuat prediksi tentang pasar saham.

Menurut penjelasan Wall Street Journal, cara ini menjadi pembeda antara perusahaan investasi Simons dengan kompetitornya. Sebagai ilmuwan, Simons menjadikan perusahaannya sebagai laboratorium di mana setiap orang dapat berbagi ide dan berkolaborasi untuk mencapai hasil optimal.

Akhirnya, tugas-tugas ini berhasil membuat perusahaan menguntungkan. Nama Simons semakin terkenal, terutama setelah Renaissance Technologies terbukti memberikan keuntungan besar bagi para investor. Sejak tahun 1988 hingga 2018, perusahaan ini berhasil memberikan keuntungan sebesar 39% setiap tahun.

Sebagai pemilik perusahaan, Simons secara otomatis menjadi kaya. Forbes mencatat bahwa dia memiliki kekayaan sebesar US$ 30,7 miliar atau Rp 482 triliun. Dengan kekayaan tersebut, dia menduduki peringkat ke-51 orang terkaya di dunia.

Semua usahanya ini dilakukan sambil tetap menjalankan tugasnya sebagai dosen di banyak kampus. Jadi, sepanjang hidupnya, dia mengajar dan berbisnis sekaligus. Sampai saat ini, perusahaannya masih berjalan dan diisi oleh banyak ahli matematika, fisika, dan komputer yang bertugas di sektor pasar modal.

Saat ini, Jim Simons sudah pensiun. Selama sisa hidupnya, dia juga aktif dalam kegiatan filantropis di Amerika Serikat dengan menyumbangkan banyak uang untuk kepentingan umum.