Pembakaran Perpustakaan Baghdad Mengubah Dunia Islam

by -164 Views
Pembakaran Perpustakaan Baghdad Mengubah Dunia Islam

Jakarta, CNBC Indonesia – Zaman keemasan Islam terjadi pada abad ke-8 dan ke-11 Masehi atau pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah dan Abbasiyah.

Selama periode tersebut, banyak ilmuwan dan filsuf muncul yang pemikirannya menjadi dasar bagi ilmu pengetahuan modern. Contohnya seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Al-Khawarizmi, dan lainnya. Seiring dengan itu, banyak kota di Timur Tengah juga menjadi pusat pengetahuan. Salah satunya adalah Baghdad, ibu kota kekhalifahan Abbasiyah.

Sejarah mencatat bahwa kota ini menjadi saksi bisu dari keruntuhan Abbasiyah yang juga merupakan awal dari kemunduran dunia Islam. Peristiwa penting dari masa kemunduran tersebut adalah hancurnya Perpustakaan Baghdad oleh serbuan Bangsa Mongol.

Perpustakaan Baghdad juga dikenal dengan sebutan House of Wisdom (Bayt al-Hikma). Menurut situs Britannica, Perpustakaan Baghdad adalah institusi intelektual yang didirikan pada masa Khalifah Al-Ma’mun (813-833 M). Khalifah Al-Ma’mun dikenal sebagai pemimpin yang sangat tertarik pada ilmu pengetahuan dan memberikan dukungan besar untuk kemajuan pengetahuan dalam berbagai bidang.

Selama pemerintahannya, dia memerintahkan agar karya-karya klasik Yunani dan India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Hasil terjemahan itu disimpan di Perpustakaan Baghdad. Dengan cara ini, Perpustakaan Baghdad menjadi tempat bagi para ilmuwan lintas golongan dan agama untuk berdiskusi selama berabad-abad.

Sayangnya, semua itu lenyap pada tahun 1257 saat Kekaisaran Mongol di bawah kepemimpinan Mongke Khan sedang berjaya. Salah satu sasaran empuk serangan Mongol adalah Kekhalifahan Abbasiyah yang sedang mengalami kemunduran.

Pada Pengepungan Baghdad, pasukan Mongol berhasil menaklukkan kota tersebut. Mereka membunuh ribuan warga dan merampas harta benda. Mereka juga merusak, merampok, dan membakar isi dari Perpustakaan Baghdad.

Bangsa Mongol lebih memprioritaskan harta daripada pengetahuan. Akibatnya, semua yang ada di perpustakaan dirusak dan dihancurkan. Ribuan manuskrip berharga dibakar atau dibuang ke Sungai Tigris.

Musnahnya Perpustakaan Baghdad membuat penduduk Baghdad kehilangan kebanggaan intelektual. Kejadian ini juga menjadi salah satu faktor yang memantik keruntuhan Dinasti Abbasiyah setelah 5 abad eksis. Selain itu, ini juga menandai kemunduran Dunia Islam di bidang intelektual.