Mendapat Durian Runtuh dari Orang Kaya Gila Inggris, Langsung Mengubah Semuanya

by -91 Views
Mendapat Durian Runtuh dari Orang Kaya Gila Inggris, Langsung Mengubah Semuanya

Jakarta, CNBC Indonesia – Biasanya para crazy rich ketika meninggal akan menyumbangkan seluruh harta buat anak. Namun, tidak dengan yang memilih memberikan hartanya ke pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk didirikan museum dan perpustakaan.

Bagaimana kisahnya?

Kisah bermula pada akhir abad ke-18. Kala itu di Inggris terdapat seorang ilmuwan yang juga anak bangsawan bernama James Smithson. Dia merupakan orang yang sangat beruntung dari segi ekonomi karena dapat warisan melimpah dari keluarga dan punya banyak uang dari hasil riset.

Meski kaya, uang Smithson jarang terpakai. Sebab, dia hidup seorang diri alias tak ada tanggungan hingga meninggal di usia 60 tahun pada 1829.

Saat meninggal dia mewariskan harta luar biasa banyak. Namun, tiga tahun sebelumnya, dia sudah menuliskan surat wasiat soal kepemilikan harta jika dia meninggal.

Ternyata, dia ingin hartanya itu diambil oleh keponakannya dan sebagian lagi disumbangkan ke AS untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Dia ingin di Paman Sam terdapat institusi ilmu pengetahuan yang sangat besar bermodalkan harta kekayaannya.

Kebetulan nominal uang yang disumbangkan senilai 105.000 poundsterling. Dalam kurs masa kini setara 7-9 juta poundsterling atau Rp 140-an miliar.

Mengutip dari Smithsonian Magazine, ketika kabar ada orang Inggris ingin menyumbangkan harta ke AS, Presiden Andrew Jackson langsung merumuskan bentuk nyata dari gagasan Smithson. Bagi AS ini seperti “durian runtuh”, apalagi uangnya dialihkan untuk ilmu pengetahuan yang biasanya membutuhkan modal mahal.

Pemerintah percaya lewat sains, AS akan menjadi negara yang sangat maju dan digdaya. Akan tetapi, proses perumusan ide berjalan alot.

Gagasan untuk membuat prototype dari uang tersebut tidak pernah mencapai kata mufakat. Malah, berdasarkan kesaksian senator Heather Ewing dalam The Lost World of James Smithson (2008), uang sumbangan tersebut terancam hilang karena kegagalan pengelolaan saat mengalihkannya ke berbagai bentuk instrumen investasi.

Bahkan, uang Smithson itu juga digunakan sebagai modal penyuapan oleh beberapa oknum tidak bertanggung jawab. Akibat masalah ini, perumusan institusi pengetahuan langsung dikebut.

Hingga akhirnya di tahun 1844 muncul ide untuk mengalihkan uang tersebut untuk pembangunan museum, perpustakaan, kebun raya, lembaga riset, dll, ke dalam satu kompleks bersama. Kelak, akan menjadi pusat pengembangan sains terpadu.

Pada 10 Agustus 1846, pemerintah secara resmi menandatangani undang-undang pendirian kompleks pengetahuan bermodalkan uang Rp 140 M dari Smithson. Kelak, kompleks itu dinamai sebagai Smithsonian Institution.

Sekarang, Smithsonian Institution yang jadi kebanggaan AS. Terdiri dari 19 Museum, sembilan lembaga penelitian, kebun binatang, dan perpustakaan.

[Gambas:Video CNBC]

(mfa/sef)