Majikan Betawi Kaya Raya Mendapat Keberuntungan Berkat Penjualan Gado-Gado di Luar Negeri

by -146 Views
Majikan Betawi Kaya Raya Mendapat Keberuntungan Berkat Penjualan Gado-Gado di Luar Negeri

Kuliner Indonesia telah lama berhasil memanjakan lidah orang Eropa. Salah satu contohnya adalah kisah Saiman yang menjual gado-gado, pecel, sayur lodeh, sambal goreng, dan masakan Jawa lainnya pada tahun 1919.

Saiman, seorang pria Betawi, pergi ke Belanda bersama majikannya untuk menjadi pembantu. Di sana, ia bertemu dengan istrinya, Soedjirah, yang sudah lebih dulu tiba. Keduanya memilih untuk tinggal di Belanda daripada pulang ke Jawa.

Mereka memulai hidup baru dengan bekerja di Restoran Twed dan akhirnya membuka restoran sendiri pada 1 November 1922, yang dinamai “Roemah Senengati” di Den Haag. Restoran ini konsisten menjual makanan khas Indonesia mulai dari 1,50 gulden.

Roemah Senengati menjadi populer di Den Haag dengan berbagai pelanggan lintas profesi, usia, agama, dan negara. Restoran ini berhasil karena Saiman menjalankannya dengan kualitas Eropa dan standar manajemen ala Eropa.

Keberhasilan tersebut juga didukung oleh lokasi restoran di Den Haag yang dihuni oleh orang-orang yang pernah bekerja atau berkunjung di Indonesia. Roemah Senengati membawa keuntungan tersendiri bagi mereka yang merindukan makanan khas Indonesia.

Meskipun kini restoran tersebut tinggal sejarah setelah Saiman wafat dan tidak ada yang meneruskannya, Roemah Senengati tetap menjadi salah satu restoran terkenal di Den Haag.